Page 87 - test yy
P. 87
80 “Mewujudkan Kemandirian Indonesia Melalui Inovasi Dunia Pendidikan”
positif dari pendidik agar peserta didik tidak putus asa.
Sedangkan evaluasi dalam pendidikan adalah pengambilan
sejumlah yang berkaitan dengan pendidikan guna melihat sejauh
mana keberhasilan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai
sebagai tujuan dari pendidikan itu sendiri.
Menurut Purwanti (2008:3) secara umum, asesmen dapat
diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam
bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan
keputusan tentang siswa baik yang menyangkut kurikulumnya,
program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-
kebijakan sekolah. Penilaian dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau
ketercapaian kompetensi peserta didik. Penilaian pendidikan
merupakan suatu kegiatan membandingkan atau menerapkan
hasil pengukuran untuk memberikan nilai terhadap objek
penilaian yang dilakukan di lembaga pendidikan.
Menurut Djemari Mardapi (2012:12) upaya meningkatkan
kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan
kualitas pembelajaran dan kualitas sistem penilaiannya. Dengan
demikian, dalam proses pendidikan di sekolah misalnya dalam
pembelajaran harus mengupayakan pelaksanaan proses
pembelajaran dan penilaian dengan sebaik-baiknya. Proses
pembelajaran yang baik tentunya dapat dilakukan dengan
memberikan keleluasaan bagi siswa untuk mengembangkan dan
mengeksplorasi kemampuannya. Sejatinya kemampuan peserta
didik yang baik yang dikeluarkan pada saat dilakukan penilaian
hasil belajar akan menghasilkan proses penilaian yang baik pula.
Sehingga antara proses pembelajaran dan penilaian dalam
pelaksanaan pembelajaran memiliki saling keterkaitan.
Arifin (2012:11) menyatakan bahwa terdapat persamaan
dan perbedaan antara evaluasi dengan penilaian. Persamaannya
adalah keduanya mempunyai pengertian menilai atau
menentukan nilai sesuatu. Sedangkan perbedaannya terletak
pada ruang lingkup dan pelaksanaannya. Ruang lingkup evaluasi