Page 115 - Toponim Magelang_Final
P. 115
102 Toponim Kota Magelang
dan semiotik, yakni nama kampung berasal dari tanaman bayem (bayam) yang banyak
tumbuh subur di area ini. Kontur tanah Magelang terbilang ramah untuk berbagai jenis
tumbuhan, termasuk bayem (Amaranthus sp). Tanaman bayam menyukai iklim panas
dengan penyinaran matahari yang bagus, dan membudidayakan bayam tidak diperlukan
teknik yang terlalu sulit. Bayam bisa tumbuh di lingkungan dengan ketinggian sampai
1000 meter dari permukaan laut. Demikian pula aspek kedekatan masyarakat Jawa
klasik dengan sayuran bayem dalam kehidupan sehari-hari, sehingga logis jika warga
lokal mencomotnya untuk nama kampung.
Ada dua jenis bayam yang tumbuh di Magelang dan Jawa pada umumnya, yaitu: bayam
petik dan bayam cabut. Bayam petik berdaun lebar, tumbuh tegak hingga dua meter.
Daun mudanya dimakan sebagai lalapan, urap, serta digoreng setelah dibalur tepung.
Sedangkan bayam cabut berukuran lebih kecil dan ditanam untuk waktu singkat (± 35
hari). Penggunaannya lebih cocok dibuat sayur bayam, sayur bobor, pecel, kuluban.
Bayam petik berdaun lebar dan tumbuh tegak besar (hingga dua meter) dan daun
mudanya dimakan terutama sebagai lalapan (misalnya pada pecel, gado-gado), urap,
serta digoreng setelah dibalur tepung. Daun bayam cabut berukuran lebih kecil dan
ditanam untuk waktu singkat (paling lama 25 hari), lebih cocok untuk dibuat sup encer
seperti sayur bayam dan sayur bobor.
Ditelisik dari aspek kesehatan, tumbuhan yang menjadi identitas Kampung Bayeman ini
dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting bagi pertumbuhan fisik manusia.
Sayur tersebut memiliki segala kandungan nutrisi yang perlukan bagi tubuh yaitu
kalsium, protein, serat, folat, magnesium, mangan, sumber vitamin K dan vitamin A.
Berkat kandungan itu, banyak khasiat mengkonsumsi bayam. Antara lain, memerangi
sel kanker, meningkatkan penglihatan, menyehatkan jantung, menghindari diabetes,
menguatkan sendi dan tulang, melindungi sistem pencernaan, menyehatkan kulit, dan
lainnya. 63
Silam, luasnya Magelang dan Kampung Bayeman cukup potensial ditanami bayam oleh
warga. Sekadar diketahui, untuk menanam bayam pada satu hektar lahan diperlukan
sekitar 5 sampai 10 kg benih. Biasanya untuk 1 hektar lahan bisa menghasilkan sekitar
20 ton bayam cabut. Budidaya bayam sudah bisa dipanen saat berusia 20 hari sedari masa
tanam atau tinggi tanaman sekitar 20 cm. Dengan demikian, masyarakat Magelang tidak
63 http://caratanam.com/cara-menanam-bayam/ diakses 18 Maret 2018.