Page 145 - Toponim Magelang_Final
P. 145
132 Toponim Kota Magelang
4. Bogeman
Nama kampung yang mengandung pemahaman memori kolektif seperti Nambangan
dengan aktivitas masa lalu adalah Bogeman. Kampung di bagian Kota Magelang ini
memiliki konotasi dan identifikasi dengan aktivitas pengkhitanan bagi anak-anak laki
pribumi, khususnya anak-anak Muslim di masa lalu. Awal dari identifikasi ini adalah
adanya seorang ahli bernama Kyai Bogem yang berprofesi sebagai seorang tukang khitan
bagi anak-anak. Namun muncul dugaan bahwa nama ini merupakan nama kolektif,
93
sebab tiada sumber yang menyebutkan orang ini berasal dari dan pernah tinggal di
Magelang. Kenyataan umum, di beberapa kota lain ditemukan Kampung Bogeman
dengan identifikasi kolektif yang sama, yaitu tempat pengkhitanan.
Berdasarkan analogi di atas, tersembul intepretasi bahwa pemberian nama Bogeman
bertemali dengan aktivitas yang dirintis Kyai Bogem ketimbang sosok kyai itu sendiri.
Dengan kata lain, nama Bogeman diberikan publik pada kampung setelah adanya
pengertian dan identifikasi bahwa di kampung tersebut terdapat seorang juru khitan,
apakah dia adalah sosok Kyai Bogem atau kerabatnya tidak dapat dipastikan.
Dalam perkembangannya awal abad XX kampung ini tidak hanya semata-mata melayani
aktivitas khitanan, tetapi berubah menjadi suatu pemukiman campuran. Di kampung
ini tinggal pula orang-orang dengan profesi lain seperti tukang kayu, tukang batu, dan
pedagang kecil. Di masa kolonial kampung ini adalah kelurahan yang dipimpin seorang
lurah dan bertanggungjawab kepada pemerintah Kotapraja Magelang. 94
93 Menurut hasil penelusuran informasi, Bogem sendiri bukan nama orang tetapi sebuah desa di
daerah Yogyakarta yang dikenal dengan seorang ahli khitannya. Menurut ketenarannya, anak-anak
yang dikhitan di desa ini tidak merasa sakit dan cepat sembuh. Berita itu tersiar ke manapun sehingga
tukang kitan disebut Kyai Bogem atau Bong Supit. Eko Hartono. Anak Kolong. (Cilacap: Pacific Pers,
2018). hlm. 436.
94 “Dreigbrief”, dalam De Indische Courant, tanggal 7 Maret 1923, lembar ke-2.