Page 149 - Toponim Magelang_Final
P. 149

136         Toponim Kota Magelang












                                  2. Jaranan


                                  Di samping Juritan, Kampung Jaranan menyiratkan konotasi dalam kaitannya dengan
                                  penegakkan keamanan. Kampung ini menurut analoginya berasal dari kata jaran atau
                                  kuda. Terminologi tersebut merujuk pada keberadaan banyak kuda di tempat ini.
                                  Menimbang nama hewan itu hanya satu jenis, tidak masuk akal bila lokasi ini merupakan
                                  pasar hewan yang cenderung lebih bersifat heterogen. Sebaliknya, rujukan pada satu
                                  jenis hewan kuda lebih relevan dan ditautkan dengan keberadaan banyak kuda.

                                  Adanya gerombolan kuda itu sukar dilepaskan dari eksistensi kesatuan pasukan berkuda,
                                  dalam hal ini Jayeng Sekar yang dibentuk pemerintah kolonial sebagai aparat penjaga
                                  keamanan. Lantaran kesatuan ini lebih banyak terdiri atas kavaleri ketimbang infanteri
                                  seperti prajurit bupati, maka dugaan  kuatnya  Kampung  Jaranan  di masa  lampau
                                  merupakan lokasi hunian Prajurit Jayeng Sekar. Tetapi bersamaan penurunan fungsi
                                  pasukan tersebut dan dinyatakan bubar pada pengujung abad XIX bersama rasionalisasi           Lokasi Kampung
                                                                                                                                       Jaranan
                                  birokrasi pemerintahan pribumi, kampung ini akhirnya berubah menjadi pemukiman
                                  biasa daripada barak serdadu. Kuda-kuda yang kemudian ditarik dan hilang memberikan
                                  lahan bagi para pendatang baru atau keturunan anggota Jayeng Sekar untuk bermukim.
                                  Buahnya, kampung ini menunjukkan penampilan sebagai pemukiman publik. 95  Sumber: Direktorat Sejarah 2018























                               Jalan menuju
                                  Kampung
                                   Jaranan


                                  95  “Aangekomen Vreemdelingen te Batavia” dalam Java Bode, tanggal 19 Oktober 1864, lembar ke-
                                  2; Kebakaran yang terjadi di Kampung Jaranan tahun 1864 telah menghanguskan banyak bangunan
                                  tangsi dan barak Prajurit Jayeng Sekar di sana.
   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154