Page 64 - Toponim Magelang_Final
P. 64
Toponim Kota Magelang 51
ada setidaknya abad X Masehi, yaitu dalam Prasasti Ayam Teas bertarik 822 Saka atau
sekitar tahun 901 Masehi. Prasasti itu dikeluarkan oleh Rakai Watukura Dyah Balitung.
Prasasti berbahan tembaga ini ditemukan di Purworejo, Jawa Tengah. Itu berarti cukup
dekat dengan daerah Magelang. Selain Prasasti Ayam Teas, penyebutan lain terdapat
di Prasasti Telang yang berangka tahun 825 Saka atau sekitar tahun 904 Masehi, dan
Prasasti Sangsang berangka tahun 829 Saka atau sekitar tahun 907 Masehi. 20
Saat ini, Sungai Progo masih digunakan sebagai sarana transportasi air. Semisal jika
ingin menyeberang sungai, hanya dengan uang Rp.2.000,- orang bisa menikmati
suasana transportasi tradisional yang nyaman dan asyik untuk bernostalgia. Para calon
penumpang getek (perahu) biasanya akan berjejer di bibir sungai sambil menunggu
getek sampai di sisi sungai sebelah barat atau timur. Setelah diperkirakan sudah penuh
muatan, mulailah sang “nahkoda” menjalankan getek berbekal bambu panjang untuk
bergerak. Selain itu, dibantu dengan tali pancang dari barat ke timur sebagai tambahan
tenaga agar laju getek dapat lurus dan tidak terbawa arus Sungai Progo yang deras.
Di beberapa titik Sungai Progo dan Sungai Elo, juga digunakan sebagai wahana arung
jeram bagi para penantang olahraga adrenalin. Dengan bermodalkan beberapa ratus
ribu, masyarakat dapat berarung jeram di butekan air Sungai Progo dan Sungai Elo.
Sumber: Direktorat Sejarah 2018
Gerbang di depan
Kampung Butekan/
Beliksari
20 Hedwi Prihatmoko. “Transportasi Air dalam Perdagangan pada Masa Jawa Kuno di Jawa Timur.
Water Transportation in Trade in East Java during Ancient Java Period”, dalam Forum Arkeologi Volume
27, Nomor 3, November 2014. hlm. 156.