Page 59 - Toponim Magelang_Final
P. 59

46         Toponim Kota Magelang












                                  4. Potrobangsan


                                  Lain dengan Magersari, di Magelang bagian utara terdapat perkampungan yang disebut
                                  Potrobangsan. Nama kampung ini berasal dari istilah Patrabangsa. Dalam bahasa Jawa,
                                  kata itu memuat arti kelompok orang terkemuka. Tafsirnya, kampung ini adalah area
                                  pemukiman para priayi Jawa lokal yang dari turun-temurun tinggal di tempat itu dan
                                  membentuk kompleks pemukiman khusus berdasarkan status.

                                  Potro  atau  patra  sendiri menunjuk arti dari bahasa  Jawa  kuno yang  berarti tanah.
                                  Berdasarkan pemaknaan dari analogi kata ini, patra bangsa berarti adalah penduduk asli
                                  yang menghuni tempat itu. Dalam ritme sejarah Kota Magelang, patrabangsa merujuk
                                  pada mereka yang tinggal pertama dan menguasai daerah sehingga mendapatkan posisi
                                  dan kedudukan penting dalam struktur perkembangannya.


                                  Mengikuti gerak sejarahnya, Kampung Potrobangsan mengalami dinamika. Ia tidak
                                  lagi didominasi elite pribumi lokal. Seiring pembentukan Kotamadya Magelang tahun
                                  1927 diikuti desakan kebutuhan akan tanah bagi perumahan dinas pegawai pemerintah
                                  kota, lahan di Kampung  Potrobangsan dan Kampung  Badaan  yang berbatasan
                                  dengannya dibeli pemerintah. Lahan ini difungsikan untuk pembangunan perumahan
                                  dinas pegawai sipil dan militer, selain pembangunan institusi pelayanan publik seperti
                                  sekolah. Pembangunan infrastruktur ini mengawali pemukiman para tukang sebagai
                                  penduduk permanen di Kampung Potrobangsan. 15

                                  Perumahan sederet pejabat sipil dan militer dibangun di kampung ini, hanya dipisahkan
                                  dalam dua blok yang berbeda. Potrobangsan bagian selatan difungsikan bagi perumahan
                                  dinas militer, sedangkan sisi utara didominasi perumahan dinas pegawai pemerintah
                                  sipil. Untuk itu persoalan tukar guling (ruilslag) antara penguasa militer dan pemerintah
                                  Kotamadya Magelang diselesaikan, yang terdapat di Badaan dan Potrobangsan. Pada 6
                                  Juni 1931 pembangunan kompleks perumahan dinas dimulai usai Direktur Pekerjaan
                                  Umum (BOW) menyetujui usul Dewan Kotapraja  Magelang (Gemeenteraad) untuk
                                  direalisasi. Bersama pembangunan penjara dan kantor pengadilan negeri (landraad) di
                                  Jalan Kerkopan akhir Juni 1931, pembangunan rumah dinas di Potrobangsan dimulai. 16


                                  15  Sebuah sekolah yang dibangun di kampung ini adalah sekolah pertukangan atau Ambachtschool
                                  pada tahun 1926. “Het huideblijk van magelang”, dalam Bataviaasch Nieuwsblad, tanggal 7 Januari
                                  1926, lembar ke-1.

                                  16  “Magelang: het woningsvraagstuk”, dalam Soerabajasch Handelsblad, tanggal 20 Juni 1931, lembar
                                  ke-2.
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64