Page 55 - Toponim Magelang_Final
P. 55

42         Toponim Kota Magelang












                                  2. Dumpoh


                                  Riwayat nama Kampung Dumpoh berasal dari dua kata yang diringkas pengucapannya,
                                  yakni “kedung” dan “poh”. Kedung ialah tempat yang mempunyai kedalaman di sungai,
                                  dan “poh” berarti pohon  pohpohan  (Pilea Trinervia Wight).  Betul adanya, Kampung
                                  Dumpoh sendiri terletak di bibir Sungai Progo yang mendukung untuk berkembangnya
                                  pohon tersebut. Tanaman pohpohan di Indonesia tumbuh pada ketinggian 500-2.500
                                  m. Biasanya tumbuh pada daerah yang ternaungi seperti hutan, tepian hutan, jurang,
                                  tepian sungai, dan sering secara lokal mengelompok seperti permadani. Masyarakat
                                  lokal mengenali pohpohan sebagai tumbuhan yang memiliki daun lunak berbau harum
                                  dan biasa digunakan untuk obat sakit perut.

                                  Daun pohpohan termasuk dalam salah satu dari sayuran indigenous, bersama kenikir,
                                  beluntas, mangkokan, kecombrang, kemangi, katuk, kedondong cina, antanan, daun
                                  ginseng, dan krokot. Sayuran indigenous ialah sayuran asli daerah yang telah dikonsumsi
                                  sejak dulu di berbagai lapisan masyarakat di Indonesia. Sayuran ini biasanya ditanam di
                                  pekarangan rumah atau di kebun, dimanfaatkan untuk kepentingan keluarga sendiri.
                                  Dalam tradisi masyarakat Jawa, daun pohpohan dikonsumsi sebagai lalapan. 12


                                  Menarik mengulas perkara lalapan yang melekat dalam budaya kuliner orang Jawa di
                                  masa lampau, termasuk masyarakat Magelang. Sungguh terasa nikmat menyantap pecel
                                  ayam ditemani kemangi dan pohpohan. Apalagi lalapan itu ternyata juga mengandung
                                                                                     13
                                  antioksidan alami yang berkhasiat menjaga kesehatan badan.  Mengutip Fadly Rahman
                                  (2009), budaya lalapan ternyata telah disebut dalam Prasasti Taji 901 Masehi. Identifikasi
                                  kebiasaan makan orang Jawa masa itu sudah lekat dengan konsumsi nabati. Setidaknya
                                  dalam beberapa buku riset hingga buku resep masakan kolonial, istilah groentengerechten
                                  (makanan sayuran). Studi Dr K Heyne dalam De Nuttige Planten van Nederlandsch Indie
                                  (manfaat sayuran di Hindia Belanda, 1927) memuat penjelasan perihal tanaman lalap
                                  dan manfaatnya, baik sebagai sumber makanan maupun obat.



                                  12   http://floranegeriku.blogspot.co.id/2011/06/pohpohan-pilea-trinervia-wight.html  diakses  15
                                  Maret 2018.

                                  13  http://www.satuharapan.com/read-detail/read/pohpohan-lalapan-kaya-antioksdan-alami diakses
                                  15 Maret 2018.
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60