Page 93 - Toponim Magelang_Final
P. 93
80 Toponim Kota Magelang
Istilah “kopeng” yang mendasari nama Botton Kopeng menyediakan tafsir lain, yakni
dari nama pohon kopeng (Ficus Ribes). Orang Sunda, pohon kopeng disebut walen.
Sedangkan orang Jawa Tengah menyebutnya kopeng atau preh, dan orang Madura
menamai ampere. Kopeng merupakan pohon yang tumbuh di bawah ketinggian 1.500
m dpal. Tingginya mencapai 15 m dengan gemang/ diameter batang kayu 30 cm. Daun
dan kulit pohon kopeng di masa silam digunakan untuk pengganti gambir dalam budaya
nginang (makan sirih) masyarakat Jawa. Orang Jawa kuno juga memanfaatkan kulitnya
sebagai obat penyakit malaria.
44
Kedua analisis di atas dijabarkan sesuai nalar historis. Namun mencermati kenyataan
sejarah Magelang yang terkenal sebagai lahan budidaya kopi era kolonial, Kampung
Botton Kopen memang sangat dimungkinkan merupakan bekas gudang kopi yang
dibuat dari batu-bata agar aman dari aksi pencurian. Sebab, kopi adalah hasil budidaya
tanaman ekspor yang penting dari tanah koloni. Apabila merujuk pada pohon kopeng,
ia tidak memerlukan fasilitas gudang, terlebih lagi bukan komoditas ekspor. Sumber: https://www.google.com/maps
Lokasi Kampung
Botton Kopeng
44 Imam Budhi Santosa. Suta Naya Dhadhap Waru, Manusia Jawa dan Tumbuhan. (Yogyakarta:
Interlude, 2017). hlm. 248.