Page 11 - Modul Media Pembelajaran
P. 11

9) pengajar tidak memiliki peluang (waktu) buat membentuk media pembelajaran, 10) guru

        telah biasa mengandalkan metode ceramah.


            2.  Landasan Media Pembelajaran Sebagai Bentuk Komunikasi

            Assosiasi  Teknologi  dan  Komunikasi  Pendidikan  (Association  for  Education  and

        Communication Technologi) (AECT) di Amerika, menjelaskan pengertian media menjadi


        segala bentuk dan saluran yang bisa dimanfaatkan buat menyampaikan pesan atau info

        (Sadiman, 2009: 6). Pengertian lain berasal media ialah benda yang dapat dimanipulasi,

        ditinjau,  didengar,  dibaca,  buat  aktivitas  belajar  mengajar  (KBM),  bisa  mensugesti


        efektifitas  program  instuksional  (Asnawir  and  Basyiruddin  Usman,  2002:  11).  dalam

        proses pembelajaran, media digunakan buat memberikan pesan yang berupa bahan ajar

        yang  terkandung  pada  dalamnya.  Arief  Sardiman  (2009:  9)  memaknai  media  menjadi

        sesuatu  yang  bisa  dipergunakan  untuk  menyalurkan  pesan  dari  pengirim  ke  penerima

        sebagai akibatnya dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, serta minat dan perhatian


        peserta  didik  sedemikian  rupa  sebagai  akibatnya  proses  belajar  terjadi.  menggunakan

        demikian, esensi media pembelajaran sesungguhnya alat yang bisa mempertingggi daya

        serap dan retensi anak terhadap materi pembelajaran, apa pun bentuknya.


            Proses  kegiatan  pembelajaran  melibatkan  minimal  2  unsur,  yaitu  siswa  menjadi


        pembelajar  dan  pengajar  sebagai  fasilitator.  Bagian  yang  terpenting  pada  kegiatan

        pembelajaran artinya terjadinya proses belajar (learning process) serta yang akan terjadi

        belajar. Sesuatu disebut yang akan terjadi belajar Bila memenuhi unsur: pertama, sifatnya

        disadari, dalam hal ini siswa merasa bahwa dirinya sedang belajar, timbul pada dirinya

        motivasi-motivasi buat memiliki pengetahuan yang diharapkan sehingga tahapan-tahapan


        pada belajar hingga pengetahuan itu dimiliki secara tetap (retensi) benar -benar  disadari

        sepenuhnya;  kedua, hasil  belajar  diperoleh  menggunakan adanya proses, dalam hal  ini

        pengetahuan  diperoleh  tidak  secara  spontanitas,  instant,  namun  sedikit  demi  sedikit


        (sequensial); ketiga, belajar membutuhkan hubungan, khususnya hubungan yang sifatnya

        manusiawi. seorang siswa akan lebih cepat mempunyai pengetahuan sebab bantuan dari
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16