Page 12 - Modul Media Pembelajaran
P. 12
pengajar, pelatih ataupun instruktur. pada hal ini terjadi komunikasi dua arah antara siswa
dan guru.
Belajar membutuhkan hubungan antara pengajar dengan siswa dan asal belajar. dalam
berkomunikasi, terjadi proses penyampaian pesan asal pengajar kepada peserta didik.
Pesan yang dikirimkan berupa pelajaran. Pesan tersebut diubah dalam bentuk sandi-sandi
atau lambang-lambang seperti istilah-istilah, suara-suara, gambar serta sebagainya.
Melalui saluran (channel) seperti radio, televisi, OHP, film, pesan diterima oleh si
penerima pesan melalui alat (mata dan indera pendengaran) buat diolah, sebagai akibatnya
pesan yang disampaikan oleh penyampai pesan bisa diterima dan dipahami oleh peserta
didik. menjadi suatu sistem, komunikasi terdiri asal beberapa komponen antara lain:
komunikator, komunikan, channel, message, feedback serta noise/ barier. Pesan yang
disampaikan oleh komunikator diteruskan oleh saluran hingga ke komunikan menjadi
penerima pesan. Dipahami atau tidaknya sebuah pesan sang komunikan tergantung asal
balikan yang diberikan oleh komunikan. Balikan yang positif pertanda bahwa pesan
dipahami dengan baik, kebalikannya balikan negatif pertanda pesan yang tidak dipahami
dengan benar. diperlukan instrument yang berfungsi buat membantu menyampaikan
berupa media pembelajaran.
Terdapat beberapa faktor yang bisa mengakibatkan pesan tak dipahami dengan baik
sang siswa, di antaranya karena adanya serta atau hambatan (noise) serta gangguan (barier).
Noise bisa dialami oleh komunikator juga komunikan serta pula pada channel. contohnya,
siswa tak mengerti apa yang dijelaskan pengajar karena kondisi sedang sakit. pada hal ini,
gangguan komunikasi ada pada komunikan, boleh jadi siswa tidak dapat mencerna dan
tahu materi menggunakan kentara, sebab suasana kelas dan lingkungannya tidak kondusif.
bisa jadi masalah komunikasi terdapat pada guru, contohnya sebab sakit, tidak bergairah
dalam mengajar sebagai akibatnya mensugesti proses pembelajaran, apa yang disampaikan
sang guru tidak bisa dipahami oleh peserta didik. Dan mampu jadi persoalan komunikasi
karena media itu sendiri. sebab ketiadaan media, maka sesuatu yang rumit bisa