Page 45 - Stabilitas Edisi 199 Tahun 2023
P. 45
alam tujuh tahun terakhir
industri perbankan Tanah
Air sudah diramaikan
Ddengan kemunculan 13
bank digital baru. Jumlah itu akan terus
bertambah karena dalam waktu satu
tahun ke depan, setidaknya akan ada
lagi lima bank digital baru. Kondisi itu
tak pelak akan menghadirkan persaingan
yang kian ketat tidak hanya dengan bank
konvensional, namun di antara bank
digital sendiri.
Maka dari itu beberapa pemain yang
sudah eksis beberapa tahun belakangan
sudah pasang kuda-kuda memoles
strategi demi mempertankan eksistensi
di industri perbankan dan tidak menjadi
pihak yang tertinggal.
Salah satu bank digital yang tengah
mempersiapkan beberapa strategi
untuk tetap menjadi penantang yang
diperhitungkan bahkan bisa menyalip Ini merupakan upaya kami untuk
bank-bank digital yang sudah eksis
sejak awal. Salah satu yang digodok menangkap kebutuhan niche market yang
dari bank yang berinduk kepada raksasa berbeda dengan target pasar Bank BRI yang
keuangan nasional, Bank BRI, ini adalah lebih massal. Dan kami menyadari bahwa
memperbanyak varian produk baru.
Menurut Direktur Digital dan kebutuhan niche market ini terus berubah
Operasional PT Bank Raya Indonesia sesuai perkembangan zaman.
Tbk, Bhimo Wikan Hantoro sepanjang
2021-2022, pihaknya telah mengajukan
delapan izin produk baru ke Otoritas Bhimo Wikan Hantoro,
Jasa Keuangan dan Bank Indonesia. Direktur Digital dan Operasional Bank Raya
“Ini merupakan upaya kami untuk
menangkap kebutuhan niche market menyediakan layanan yang memahami didorong oleh gimmick marketing yang
yang berbeda dengan target pasar kebutuhan setiap nasabah.” berlebihan.
Bank BRI yang lebih massal. Dan Strategi tersebut dinilai sejalan Sementara itu, Head of Customer
kami menyadari bahwa kebutuhan dengan sifat alami bank digital Engagement di PT Bank Jago Tbk,
niche market ini terus berubah sesuai yang selalu memikirkan cara untuk Lena Chow, menekankan bahwa
perkembangan zaman,” kata dia. mengakuisisi konsumen dengan cara kendati potensi pasar perbankan
Dengan menghadirkan produk yang tepat dan jumlah yang massif. digital di Indonesia masih sangat besar,
dan layanan baru, Bank Raya ingin “Di perusahaan kami, hal terpenting tantangannya juga cukup kompleks.
memastikan bahwa aspek customer adalah biaya untuk akuisisi konsumen Salah satunya adalah bagaimana bank
journey bisa lebih terasa. Sebabnya, ini harus jauh lebih rendah dibanding digital memperluas penetrasi kepada
lanjut Bhimo, perusahaan bank digital dengan customer lifetime value (CLV) masyarakat. “Kunci utama untuk
harus mampu menghadirkan layanan kami.” CLV sendiri merupakan indikator memperluas penetrasi ini adalah dengan
dan produk yang sangat terpersonalisasi yang digunakan untuk menentukan nilai memperbanyak pengguna ponsel pintar
bagi para nasabahnya. “Bank harus dari pelanggan sebuah perusahaan. terlebih dahulu,” kata dia.
membuat nasabah merasa nyaman setiap Artinya, kata Bhimo, setiap investasi Berdasarkan data Badan Pusat
kali berinteraksi dengan kami, baik yang dikeluarkan untuk mengakuisisi Statistik pada 2022, pengguna ponsel
melalui aplikasi atau saluran lain. Cara konsumen harus menghasilkan pintar di Indonesia baru sebanyak
membuat nyaman mereka adalah dengan penggunaan produk secara organik tanpa 192,15 juta orang atau 67,8 persen
www.stabilitas.id Edisi 199 / 2023 / Th.XVIII 45