Page 47 - Stabilitas Edisi 199 Tahun 2023
P. 47
kemampuan perusahaan menangkap
selera pasar saja tidak cukup. Kejelian
itu perlu diterjemahkan dalam bentuk
inovasi layanan dan produk.”
Saat ini, bank-bank digital
dinilai masih berkompetisi dengan
menghadirkan ekosistem layanan dan
produk yang lengkap demi memenuhi
kebutuhan setiap segmen konsumen.
Cara ini memang terbukti menarik minat
konsumen. Karena aplikasi bank digital
akhirnya bisa memberikan layanan
menyeluruh, mulai dari layanan reguler
seperti rekening tabungan, pembayaran
digital, maupun pembiayaan.
Ke depannya, menurut Agus, inovasi
perbankan digital perlu diarahkan
kepada layanan dan produk yang lebih
terpersonalisasi. Sehingga nasabah pun
akan merasa bank sangat memahami
kebutuhan mereka. “Hal ini yang
membuat nasabah akan loyal,” tegas dia. Cara lama seperti membakar uang untuk
Hal ini sangat mungkin dilakukan,
karena dibandingkan perusahaan bank promosi sudah tidak terlalu efektif, dan
konvensional, perusahaan bank digital tidak terlalu baik bagi keberlanjutan bisnis.
bisa bergerak lebih luwes dan lincah Untuk itulah, kemampuan perusahaan
dalam berinovasi dengan dukungan
teknologi informasi. Apalagi saat ini menangkap selera pasar saja tidak cukup.
ada teknologi kecerdasan buatan yang Kejelian itu perlu diterjemahkan dalam
bisa dimanfaatkan untuk menganalisa
perilaku konsumen. bentuk inovasi layanan dan produk.
Beberapa jenis layanan dan produk
terpersonalisasi yang bisa dikembangkan
bank, menurut Agus, antara lain produk Agus W. Soehadi,
investasi yang disesuaikan dengan Wakil Rektor Universitas Prasetya Mulia
kondisi keuangan nasabah. Bisa juga
semacam pengingat atau notifikasi atas
transaksi rutin setiap nasabah, atau tertinggi enam bulan pertama tahun 2023 832,46 miliar atau meningkat 29,85
sistem perencanaan keuangan yang bisa yakni mencapai Rp 216,26 miliar. Angka persen dibandingkan dengan perolehan
disesuaikan dengan kebutuhan personal tersebut meningkat secara year-on-year Rp 641,08 miliar pada periode yang
setiap nasabah. “Dengan begitu nasabah sebesar 43,57 persen dibandingkan laba sama tahun lalu.
akan mendapatkan pengalaman yang bersih sebesar Rp150,62 miliar pada Berbeda PT Bank Raya Indonesia
lebih lengkap dan sesuai dengan profil semester pertama 2022. Tbk (AGRO) membukukan penurunan
mereka masing-masing.” Di bawahnya ada emiten besutan laba 39,69 persen yoy menjadi Rp9,27
Jerry Ng, PT Bank Jago Tbk (ARTO) miliar pada semester pertama tahun ini
Kinerja Bank yang menorehkan laba bersih Rp40,52 seiring pendapatan bunga bersih yang
Sementara itu, kinerja bank-bank miliar selama periode Januari-Juni 2023 terkoreksi 34,54 persen yoy menjadi
digital hingga pertengahan tahun ini atau tumbuh 40,11 persen yoy dari laba Rp233,83 miliar. Sedangkan, PT Bank
terlihat masih cukup menggembirakan. bersih Rp28,92 miliar pada semester Aladin Syariah Tbk (BANK) dan PT
Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) milik pertama tahun lalu. Seiring peningkatan Bank Neo Commerce Tbk (BBYB)
pengusaha Chairul Tanjung menjadi laba tersebut, Bank Jago membukukan masih membukukan rugi bersih selama
emiten bank digital dengan laba bersih pendapatan bunga bersih sebesar Rp semester pertama 2023.*
www.stabilitas.id Edisi 199 / 2023 / Th.XVIII 47