Page 30 - Menjadi Cakap_Neat
P. 30
terencana membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran
murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan
kodratnya. Dengan demikian, saat kita merancang sebuah
program/kegiatan pembelajaran di sekolah, baik itu intrakurikuler, ko-
kurikuler, atau ekstrakurikuler, maka murid juga seharusnya menjadi
pertimbangan utama.
Kita semua tentu sepakat bahwa murid-murid kita dapat
melakukan lebih dari sekedar menerima instruksi dari guru. Mereka
secara natural adalah seorang pengamat, penjelajah, penanya, yang
memiliki rasa ingin tahu atau minat terhadap berbagai hal. Lewat rasa
ingin tahu serta interaksi dan pengalaman mereka dengan orang lain
dan lingkungan sekitarnya, mereka kemudian membangun sendiri
pemahaman tentang diri mereka, orang lain, lingkungan sekitar,
maupun dunia yang lebih luas. Dengan kata lain, murid-murid kita
sebenarnya memiliki kemampuan atau kapasitas untuk mengambil
bagian atau peranan dalam proses belajar mereka sendiri. Namun,
terkadang guru atau orang dewasa memperlakukan murid-murid
seolah-olah mereka tidak mampu membuat keputusan, pilihan atau
memberikan pendapat terkait dengan proses belajar mereka. Kadang-
kadang kita bahkan tanpa sadar membiarkan murid-murid kita secara
sengaja menjadi tidak berdaya (learned helplessness), dengan secara
sepihak memutuskan semua yang harus murid pelajari dan
bagaimana mereka mempelajarinya, tanpa melibatkan peran serta
mereka dalam proses pengambilan keputusan tersebut.
Agar kita dapat menjadikan murid sebagai pemimpin bagi proses
pembelajarannya sendiri, maka kita perlu memberikan kesempatan
kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola
24