Page 81 - ASPPUK_FellowshipJurnalistik
P. 81

Penting untuk iklim                            disebabkan emisi, yang dapat mereduksi
                                                               pelepasan  emisi  adalah  hutan,”  kata
               Hutan  Marga  Serampas  di  Renah  Alai  Sukma Reni, Koordinator Komunikasi KKI
               memberi kontribusi penting dalam upaya  Warsi.
               pengendalian  perubahan  iklim.  Pada
               2020, Desa Renah Alai ditetapkan KLHK           Dia menilai, tanaman kopi  Masyarakat
               sebagai  lokasi  program  kampung  iklim        Adat Serampas di  Renah Alai cocok
               kategori utama. Pemerintah Desa Renah           untuk  ikut  menjaga  tutupan  hutan
               Alai dinilai aktif untuk aksi adaptasi dan      bercampur  dengan  tumbuhan  lain.
               mitigasi secara terintegrasi.                   “Kopi kan termasuk tanaman kehutanan,
                                                               butuh      tanaman        pelindung,      jadi
               Rudi Syaf,  pendiri Komunitas Konsevasi  agroforestri.”
               Indonesia (KKI) Warsi, menyebut, setiap
               hektar  hutan  Marga  Serampas mampu            Kopi membuat perempuan Desa Renah
               menyimpan  karbon  300-380  ton  yang           Anai belajar bisnis, kemandirian sampai
               penting  untuk  mencegah  perubahan             kesetaraan.  Biji-bijian  pahit itu telah
               iklim.                                          memberi pengaruh  besar terhadap
                                                               perempuan  di  kaki Lembah Samurai,
               “Karena  sebagian  wilayah  hutan  Marga  Jambi ini.
               Serampas itu berada di TNKS, jadi tutupan
               hutan masih terjaga,” kata Rudnya.              “Karena  kopi,  kami  jadi  belajar banyak
                                                               hal,” kata Arinda.
               “Wilayah masyakat Serampas juga diatur
               sesuai adat, hingga hutan mereka tetap
               terjaga.”                                         *******

               Periode 2021-2025,  Jambi ditargetkan           Liputan  ini  merupakan  fellowship  Perempuan,  Bisnis
               mampu menurunkan  14 juta ton emisi             Berkelanjutan dan Perubahan Iklim yang diselenggarakan
               karbon  melalui  program  bio  carbon           ASPPUK, AJI Indonesia dan Konde.co
               fund  (BioCF) yang didanai Bank Dunia.
               Program ini  hanya  dilakukan  di  lima
               negara di dunia, termasuk Indonesia.

               Jambi mendapatkan dana Rp34 miliar dari
               Result Based Payment (RBP) REDD+. RBP
               merupakan pembayaran berdasarkan
               kinerja pengurangan emisi. Program ini
               untuk  mempromosikan pengurangan
               emisi gas rumah kaca dari sektor lahan,
               penurunan  deforestasi dan degradasi
               hutan  di  negara-negara berkembang.
               Serta mempromosikan skema pertanian
               berkelanjutan,  perencanaan,  kebijakan
               dan  praktek  penggunaan lahan  yang
               lebih baik.

               “Perubahan       iklim,    salah     satunya


                                        Fellowship Jurnalistik Perempuan, Bisnis Berkelanjutan dan Perubahan Iklim             81
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86