Page 76 - ASPPUK_FellowshipJurnalistik
P. 76
Di dalam kios itulah Arinda memproduksi mesin oven.
kopi robusta terbaik di Renah Alai. Di atas
ambalan, dia pajang beberapa bungkus “Dari sekian banyak kelompok tani Desa
kopi berbagai ukuran. Pada kemasan Renah Alai hanya satu KWT ini yang mau
tertulis “Binsa Coffee.” bergerak dan sampai saat ini masih
berjalan lancar,” kata Hasan.
Arinda, merupakan anggota Kelompok
Wanita Tani (KWT) Bina Usaha, yang jadi
wadah belasan perempuan mengelola Penggerak ekonomi
potensi desa lewat kopi. Mereka punya
mimpi mewujudkan kemandirian ekonomi Lebih dari 100 tahun lalu, nenek moyang
dan pemberdayaan perempuan. Masyarakat Renah Alai sudah menanam
kopi. Mereka menanam kopi tinggi—
Secangkir kopi dari biji kopi yang diolah petani kopi di Jambi. Foto: Teguh Suprayitno/Mongabay Indonesia
dalam bahasa lokal disebut kopi sta.
Keberadaan KWT Bina Usaha mendapat Awalnya, mereka menanam kopi hanya
dukungan Pemerintah Desa Renah Alai. untuk konsumsi. Sejak harga kayu manis
Hasan Basri, Kepala Desa Renah Alai rela anjlok pada 1997, praktis kopi berubah
bolak-balik melobi Pemerintah Jambi menjadi sumber utama ekonomi masyarakat
agar mau membantu usaha Binsa Coffee. Renah Alai.
“Alhamdulillah berhasil,” katanya semringah.
Sekarang, mayoritas Masyarakat Adat
Pada 2023, KWT Bina Usaha mendapatkan Serampas di Jangkat jadi petani kopi.
bantuan bangunan untuk pengeringan biji Mereka menanam kopi jenis robusta
kopi dengan tenaga surya, lengkap dengan
76 Fellowship Jurnalistik Perempuan, Bisnis Berkelanjutan dan Perubahan Iklim