Page 73 - ASPPUK_FellowshipJurnalistik
P. 73
Lobar ada 300 orang, kami dampingi melalui “PUK yang kami dampingi tidak semua
jaringan pengusaha kecil (Jarpuk),” papar melek teknologi. Ini yang perlu terus kita
Yuliarni. kuatkan kapasitasnya,” katanya.
Perempuan usaha kecil (PUK) yang terdata Yuliarni berharap peningkatan kapasitas
juga ada yang mengalami keterbatasan fisik perempuan usaha kecil akan tetap berlanjut
dan memiliki kebutuhan khusus (disabilitas), dan mendapat dukungan dari semua elemen
namun semuanya diberikan kesempatan termasuk pemerintah dan lembaga donor
yang sama dalam pendampingan dan sesuai situasi yang berkembang.
pelatihan.
Semoga perempuan usaha kecil bisa bersaing
“Perempuan disabilitas yang memiliki usaha dengan usaha yang sudah besar, sehingga
kecil juga kami bina dan dampingi. Semua pendapatan meningkat, ketahanan keluarga
miliki kesempatan yang sama,” ujar Yuliarni. terjaga, akses pendidikan dan kesehatan
bisa didapatkan.
Adapun usaha dari perempuan disabilitas
yang dibina ASPPUK ada di bidang kuliner, “Fungsi ketahanan keluarga sangat penting,
kerajinan tangan, menjahit, desain, dan lain- bagaimana usaha perempuan berkembang
lain. jika tidak ada dukungan keluarga. Hal itu
harus sejalan,” pungkasnya.
“Kami juga ingin memastikan tidak ada
perempuan yang tertinggal, semua
diberdayakan. Pendekatan pendampingan Kontribusi Sektor UMKM
kami setara dan inklusif,” terangnya.
UMKM berpotensi terus tumbuh seiring
Sementara di Pulau Sumbawa, ada PUK
di Kabupaten Dompu yang masih aktif. dengan meningkatnya permintaan akan
Sedangkan di Kabupaten dan Kota Bima produk lokal, berkembangnya sektor
sudah tidak aktif. Selanjutnya, di Kabupaten pariwisata, dan dukungan pemerintah
Sumbawa ada Lembaga Olah Hidup tetapi maupun swasta yang berkesinambungan.
tidak ada jaringan perempuan usaha kecil Berdasarkan data dari pemerintah Provinsi
karena belum memenuhi persyaratan. Nusa Tenggara Barat (NTB), saat ini terdapat
Dalam menjalankan pendampingan lebih dari lebih dari 123.000 Usaha Mikro,
ASPPUK berkolaborasi dengan NGO lokal. Kecil, dan Menengah (UMKM) tersebar di
“Syarat NGO dampingan ASPPUK minimal 10 kabupaten/kota.
ada 100 perempuan usaha kecil disitu Para pelaku usaha termasuk perempuan
termasuk perempuan disabilitas yang miliki usaha kecil yang didominasi oleh sektor
usaha sehingga Sumbawa dan kabupaten usaha dari bidang kuliner makanan dan
lain belum memenuhi syarat,” ucapnya. minuman, tekstil, kerajinan tangan, dan
pariwisata ini, berperan penting dalam
Ia menyebutkan, kegiatan ASPPUK NTB
saat ini mempersiapkan pelatihan e-bisnis menggerakan roda perekonomian daerah
untuk wilayah Lombok. Tujuannya agar PUK dan penciptaan lapangan kerja.
melek teknologi. Bupati Sumbawa, Mahmud Abdullah
mengatakan sektor UMKM memiliki begitu
banyak produk yang potensial, sebut saja
Fellowship Jurnalistik Perempuan, Bisnis Berkelanjutan dan Perubahan Iklim 73