Page 3 - e-modul bab 4 PAI
P. 3
umat Islam tidak jarang menimbulkan kerancuan satu dengan yang
lain.
Dilihat dari perspektif sejarah, istilah hukum Islam disinyalir
datang paling belakangan bila dibanding dengan istilah syariah dan
fikih. Namun sejak kapan istilah hukum Islam digunakan dalam
khazanah keilmuan Islam tidak diketahui secara pasti. Sejak
diturunkan oleh Allah, al-Qur‟an tidak pernah menyebut “hukum
Islam” secara tegas dan spesifik. Memang kata hukm yang berarti
hukum banyak sekali terdapat dalam ayat-ayat al-Qur‟an tetapi tidak
satupun yang disandingkan degan kata “Islam”. Demikian juga hadis-
hadis Nabi, sepanjang penelusuran penulis, tidak satupun kata hukm
yang disandingkan dengan kata Islam. Hal ini setidaknya menun-
jukkan bahwa pada generasi awal Islam, istilah hukum Islam belum
pernah digunakan pada masa-masa itu.
Berbeda dengan penamaan hukum Islam, penggunaan istilah
syariah dan fikih banyak dijumpai dalam al-Qur‟an dan hadis Nabi.
Salah satunya bisa dilihat pada Q.S. al-Jatsiyah:18 dan hadis yang
disampaikan oleh Ibnu Abbas:
ِ
ِ
ِ
ن َ َ ا ءا ىَ ع أ ْ ْ ِ َ َ َ و َ ِ َ َ ة ْ ا ِ ش َ َ ك ْ ج ُ ث
َ
َ
َ
َ
ْ
َْ
ََ
َ
ُ َْ
َ َ
َ
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari
urusan (agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu
orang-orang yang tidak mengetahui.
Dalam sebuah hadis, Rasul pernah memanjatkan doa untuk
sahabat Ibnu Abbas yang merupakan keponakannya.
ِ
) أ هاور ( وْ ا و ،ِ ا ِ ُ ْ ا
َ
ُ
ُ ْ َ َ
َ
Ya Allah, berilah pemahaman dia (Ibnu Abbas) dalam agama, dan ajarkanlah
kepadanya ta’wil (menafsiri al-Qur’an) (HR. Ahmad).
Mencermati sejarah diatas, dapat difahami bahwa istilah
hukum Islam merupakan sebuah istilah yang muncul belakangan
dibanding syariah dan fikih. Namun demikian, penggunaan istilah
hukum Islam oleh sebagian umat muslim lebih familier dari pada
istilah syariah dan fikih. Meskipun apabila dilihat dari tujuannya,
penyebutan hukum Islam seringkali hanya untuk menggantikan
penyebutan syariah atau fikih. Artinya ketika orang menyebut hukum
Islam, maka yang dimaksud adalah syariah atau fikih itu sendiri.
Dengan demikian, istilah hukum Islam tidak mempunyai makna
spesifik yang mengarah kepada definisi tertentu, tetapi ia tak lebih
merupakan sinonim dari syariah atau fikih.
2