Page 7 - e-modul bab 4 PAI
P. 7
Al-Qur`an dan hadis sebagai sumber pokok hukum Islam
secara umum telah mengatur prinsip-prinsip yang terkait dengan
ibadah, namun dalam hal di luar ibadah, seperti mu‟amalah keduanya
tidak secara tegas mengaturnya. Dalam hal mu‟amalah, al-Qur`an
dan hadis hanya memberikan rambu-rambu kapan hal itu boleh
dikerjakan dan kapan tidak boleh. Bahkan Rasul dalam suatu
kesempatan menyampaikan kepada seorang sahabat beliau untuk
memberikan kebebasan kepadanya dalam mengelola urusan duniawi
dengan mengatakan “…… antum a`lamu biamri dunyakum” (kamu
lebih mengetahui urusan duniamu) (HR. Muslim).
Keberadaan al-Qur`an dan hadis yang bersifat global,
menyebabkan umat Islam harus melakukan penafsiran terhadap
keduanya ke dalam kaidah-kaidah yang lebih konkret, aplikatif, dan
praktis agar keduanya dapat dengan mudah dipahami dan
selanjutnya dilaksanakan. Namun demikian, yang harus diperhatikan
bahwa penafsiran terhadap al-Qur`an dan hadis, harus dilakukan
dengan hati-hati dan tidak gegabah. Selain itu, mereka harus
membekali dirinya dengan berbagai keilmuan yang dapat digunakan
untuk menafsirkan keduanya, seperti penguasaan bahasa Arab,
„ulumul Qur`an, ushul fiqh, tarikh (sejarah) Islam, dan lain-lain.
Tanpa itu semua, hasil penafsiran yang dilakukan akan jauh dari
kebenaran. Proses penafsiran terhadap al-Qur`an dan Hadis yang
demikian kemudian dinamakan dengan ijtihad.
1. Al-Qur`an: Sumber Pokok Hukum Islam
Al-Qur`an secara etimologis berdasarkan pendapat yang paling
kuat sebagaimana dinyatakan oleh Dr. Shubhi Shalih (1990:56)
berarti „bacaan‟ atau „yang dibaca‟. Pengertian ini sejalan dengan
firman Allah dalam Q.S. al-Qiyamah:16-19:
ِ
ع ْ ِ َ ه ْ أ اذ ) 6 ( آ و َ ِ ) نإ 61 ِِ ( ِ ِ ِِ ْ ك َ ُ
َ ُ
ََُْ
َ َ
َ َ
َ َ
َ َ ْ َ
َ
َْ َ
َ
ُ ْ َ
ُ َ
آ
) 6 ( ُ ََ َ ِ ) ُ ث نإ 6 ( ُ ْ
َ ُ
َ
َْ َ
“Janganlah kamu gerakkan lidahmu (untuk membaca Al-Qur`an), karena hendak
cepat-cepat (menguasai)-nya. Sesunggunya atas tanggungan Kamilah
mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
Apabila Kami telah selesai membacanya, ikutilah bacaan itu. Kemudian
sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya”.
Adapun secara terminologis, menurut Imam Syaukani, al-
Qur`an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya,
Muhammad bin Abdullah dalam bahasa Arab dan maknanya yang
6