Page 8 - e-modul bab 4 PAI
P. 8
murni, yang sampai kepada kita secara mutawatir. Mutawatir
artinya proses penyampaian al-Qur`an kepada kita tidak mengalami
keterputusan generasi dan dilakukan oleh orang-orang, yang bila
dilihat secara jumlah maupun integritas moral tidak mungkin
berdusta.
Menurut Khalaf (1978:32-33), komposisi ayat al-Qur`an yang
berbicara mengenai tema hukum jauh lebih sedikit dibanding dengan
tema akhlak, akidah atau sejarah sekalipun. Dari total 6360 ayat Al-
Qur`an, hanya 368 ayat yang secara langsung berbicara tentang
masalah hukum. Jumlah tersebut setara dengan + 6% dari jumlah
ayat al-Qur`an. Adapun distribusi ayat-ayat tersebut adalah sebagai
berikut:
No Aspek Jumlah
Ayat
1. Ibadah mahdhah (shalat, puasa, zakat, dan haji) 140
2. Keluarga (perkawinan, perceraian, mawaris) 70
3. Ekonomi (perdagangan, sewa-menyewa, kontrak, 70
dan hutang-piutang)
4. Pidana (kriminal dan norma hukum lainnya) 30
5. Qadha‟ (persaksian dan sumpah dalam proses 13
peradilan)
6. Politik (hak-hak warga negara dan hubungan 10
pemerintah dengan warganya)
7. Hubungan sosial (interaksi umat Islam dengan
non Islam dan hubungan antara negara Islam 25
dengan non Islam)
8. Hubungan sosial antara orang kaya dengan orang 10
miskin, jaminan negara terhadap orang miskin
Memperhatikan distribusi pembahasan ayat al-Qur‟an di atas,
diketahui bahwa jumlah ayat yang memberikan landasan hukum
sangatlah terbatas, dan hal ini bisa dipastikan tidak sebanding
dengan banyaknya persoalan umat Islam yang semakin hari semakin
bertambah seiring dengan kompleksitas persoalan kehidupan yang
mereka hadapi. Oleh karena itu, dapat dimengerti mengapa perlu
dilakukan penafsiran terhadap al-Qur‟an yang disesuaikan dengan
konteks perkembangan jaman untuk memberikan justifikasi hukum
terhadap berbagai persoalan umat.
2 . Hadis: Sumber Hukum Islam Kedua
Hadis secara etimologis berarti perkataan, cerita, atau kejadian
(Munawir, 1997:242), seperti dalam ungkapan Arab, “Atahaddatsu
7