Page 5 - e-modul bab 4 PAI
P. 5
Merujuk kepada penjelasan di atas, dapat difahami bahwa
syari‟ah dan fikih adalah dua hal yang berbeda tetapi mempunyai
hubungan yang sangat erat. Secara lebih rinci hubungan keduanya
dapat dilihat pada tabel berikut.
Aspek Syariat Fikih
Rumusan Berupa nash-nash (teks) Berupa pemikiran para
yang terhimpun dalam al- ulama sebagai hasil penaf-
Qur`an dan hadis-hadis siran dan penjabaran atas
Nabi syariah
Sifat Dasar Fundamental,global,absol Instrumental, terinci, relatif
ud (qath‟iy), dan tidak (dhanny), dan selalu beru-
berubah bah sesuai dengan perkem-
bangan situasi dan kondisi
Ruang Mencakup semua persoa- Hanya mencakup persoalan
Lingkup lan agama, baik yang ber- ibadah kepada Allah dan
hubungan dengan ke- muamalah dengan sesama
yakinan, akhlak, atau hal- manusia
hal praktis seputar tata
cara beribadah kepada
Allah
Keragaman Hanya satu, dalam bentuk Terdiri dari banyak ragam,
nash al-Qur`an dan hadis sejalan dengan banyaknya
Nabi ulama‟ fikih yang meru-
muskannya. Seperti Imam
Hanafi, Imam Malik, Imam
Syafi‟i, Imam Hambali, dll.
2. Ragam Pendekatan Hukum Islam
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa syariah merupakan
rumusan yang masih bersifat global, oleh karenanya agar lebih
spesifik perlu difahami dan ditafsirkan menjadi kaidah-kaidah yang
lebih rinci. Dalam rangka memahami syari‟ah itulah, terdapat banyak
ragam pendekatan yang dikembangkan oleh para ulama‟, di mana
tujuannya adalah agar dapat menemukan pemahaman yang paling
dekat dengan makna sebenarnya yang terkandung di dalam al-Qur‟an
dan Hadis.
Setidaknya ada tiga ragam pemahaman yang dapat diketahui;
a. Tekstualis atau transkripturalis. Ragam pemahaman ini mencoba
memahami teks-teks al-Qur‟an dan hadis secara tersurat (apa
adanya). Ragam ini juga berusaha menjadikan hasil penafsiran
para ulama‟ generasi awal (fikih klasik) menjadi rujukan ideal
untuk dilaksanakan pada jaman sekarang ini. Tidak jarang para
penganut faham tekstualis menolak hasil pemikiran ahli fikih
4