Page 13 - e-modul bab 4 PAI
P. 13

mempunyai  latar  belakang  keilmuan  dan  sosial  yang  berbeda  ikut
                   punya andil dalam memperlebar terjadinya perbedaan penafsiran.
                          Berkenaan dengan mazhab dalam fiqih, ada sebuah pertanyaan
                   yang sering mengemuka, yaitu apakah ada keharusan bermazhab bagi
                   umat  Islam?  Sebelum  mengurai  jawaban  terhadap  pertanyaan

                   tersebut  ada  baiknya  dibahas  terlebih  dahulu  kondisi  keberagaman
                   umat  Islam,  terutama  bagaimana  kemampuan  umat  Islam  dalam
                   memahami ajaran Islam yang terdapat dalam al-Qur‟an dan hadis.
                          Ditinjau  dari  sisi  kemampuan  memahami  ajaran  Islam,  umat
                   Islam  terbagi  dalam  beberapa  tingkatan,  mulai  dari  yang  awam
                   (umum), santri (terpelajar) sampai pada tingkatan mujtahid (orang-
                   orang  yang  boleh  berijtihad).  Secara  faktual,  hanya  sebagian  kecil
                   umat Islam yang berada pada level santri dan mujtahid. Adapun yang
                   mayoritas  berada  pada  level  awam.  Mereka  yang  berada pada level
                   santri  atau  bahkan  mujtahid,  barangkali  tidak  banyak  menemui

                   masalah  ketika  harus  memutuskan  suatu  masalah  hukum  karena
                   mereka  memiliki  kemampuan  untuk  langsung  mencari  jawabannya
                   dari  al-Qur‟an  dan  hadis.  Namun  kondisinya  sangat  berbeda  bagi
                   level  awam,  karena  mereka  tidak  mempunyai  kemampuan  yang
                   cukup untuk segera memutuskan persoalan yang dihadapinya.
                          Menghadapi  permasalahan  ini,  menjadi  sebuah  pilihan  yang
                   bijaksana  bagi  kelompok  awam  untuk  mengikuti  apa  yang  telah

                   dirumuskan  oleh  pihak-pihak  yang  berkompeten  merumuskan
                   hukum Islam, yakni para mujtahid. Dengan sebuah argumen bahwa
                   hukum  yang  dihasilkan  oleh  para  mujtahid  sudah  melalui
                   pertimbangan  yang  matang  dengan  merujuk  kepada  al-Qur‟an  dan
                   hadis. Langkah ini tidak dimaksudkan untuk menjauhkan umat Islam
                   dari  sumber  utama  hukum  Islam  yakni  al-Qur‟an  dan  hadis,  akan
                   tetapi lebih untuk memberikan solusi atas ketidakmampuan mereka
                   dalam memahami al-Qur‟an dan hadis.

                   2. Ragam Mazhab Fikih
                          Secara  umum  dalam  khazanah  hukum  Islam,  ada  beberapa
                   mazhab fikih yang terkenal dan diikuti oleh mayoritas umat Islam di
                   dunia,  baik  di  kalangan  sunni  maupun  syiah.  Bagi  muslim  sunni,

                   mazhab-mazhab  tersebut  adalah  mazhab  Hanafi,  mazhab  Maliki,
                   mazhab  Syafi‟i,  dan  mazhab  Hambali.  Sementara  kalangan  Syi'ah
                   memiliki  mazhab  Ja'fari,  Ismailiyah  dan  Zaidiyah.  Berikut  ini
                   dipaparkan  secara  ringkas  mazhab-mazhab  fikih  yang  dianut  oleh
                   muslim sunni.




                                                           12
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18