Page 62 - E-Majalah Kriyasadana Edisi 4
P. 62
CERPEN
CLARA INDRIYA
Karya : Dhimas Bagus Nugraha
Malam itu, Ziko asik dengan ponsel
pintarnya, menggeser layarnya, scrolling
media sosial. Ia melakukan itu bukan
karena alasan yang tidak jelas, kesepian
dan kesendirian. Suara denting butir-
butir air hujan membuat irama yang
konstan dan menenangkan. Meskipun
gemercik gerimis mengundang
ketenangan, pikiran Ziko masih saja
kemana-mana tak tentu arah.
"Masih terputar jelas, kenapa tidak
bisa hilang?" bisik Ziko.
Renungan malam kali ini benar-benar
membuat runtuh pertahanan dari Sebuah rekaman masa lalu, dimana
seorang kesatria, dia sebenarnya bukan pengkhianatan dan kehancuran dari
kesatria, julukan itu ada karena dirinya sosok Ziko, tidak membuatnya
selalu tampil baik-baik saja dan tampak trauma, tapi ia terkadang cemas
selalu ceria serta kuat di depan orang berlebih hingga tangan gemetaran.
atau di hadapan publik. Ziko namanya.
Beberapa orang mengatakan itu
Kala langit malam yang gelap sama adalah Anxiety atau gangguan
persis dengan keadaan hati Ziko, penuh kecemasan. Tapi Ziko yang tidak ingin
dengan kegelapan dan kekosongan. Self Diagnosis tidak mau terlalu
Suara-suara berisik, ingatan di masa lalu memikirkannya. Hingga akhirnya ia
yang masih terekam jelas di kepalanya menemukan sebuah tontonan yang
membuat malam yang seharusnya menarik, orang-orang mengatakan itu
waktu untuk istirahat menjadi malam kartun jepang, namun sebenarnya itu
yang melelahkan. adalah Anime.
E-Majalah Edisi 4 62
D
A
A
A
N
S
R
K
I
A
Y