Page 64 - E-Majalah Kriyasadana Edisi 4
P. 64
CERPEN
Siswa-siswi berbaris, dengan barisan Ziko masih saja merasa bersalah, ia
berbentuk huruf U, dengan barisan mengira sudah tak bisa lagi membujuk
tengah menghadap ke timur. Sisi Selatan Clara. Bisa dibilang saat ini Ziko benar-
dipenuhi oleh para siswa berambut benar buntu. Sudah 4 hari mereka tidak
pendek, maksudku laki-laki dan di sisi berkomunikasi, bahkan untuk saling
Utara dipenuhi oleh para perempuan, bertegur sapa pun mereka tidak
meskipun mereka juga kebanyakan juga melakukannya, meskipun disini Ziko
menguasai di barisan sebelah barat. sudah berusaha.
Seperti OSIS pada umumnya, Ziko "Cuacanya panas ya?", sapa Rian,
menjaga barisan. Barisan yang ia jaga teman organisasi dari Ziko.
kebetulan di tempati sosok yang begitu
spesial. Gadis berparas cantik, dengan "Iya, tapi ga panas-panas amat, ya
tinggi badan kurang lebih 150 cm. sedang-sedang lahhh," jawab Ziko.
Tawanya yang begitu merdu, suaranya
seperti alunan lagu yang menenangkan, Lama kelamaan, panas matahari
ia gadis yang sempurna. yang menyengat dan rasa lapar yang
melanda membuat Ziko semakin
"Clara? ha-", hampir saja Ziko lemah. Tubuhnya terasa lemas dan
mengacaukan suasana, untung saja kepalanya berputar. Tiba-tiba,
suara yang dihasilkan pelan, jadi penglihatannya kabur, perlahan
perempuan itu tak mendengar. memutih, dan ia merasa terjatuh. Rian
dengan sigap menopang tubuh Ziko,
Meskipun Ziko sudah memilikinya, ia bisa gawat jika tubuh temannya itu
dihadapkan dengan sebuah masalah terjatuh ke tanah apalagi lantainya
dalam hubungannya. Kepercayaan, adalah paving.
pembenaran.
Kala itu, semua pun panik, baik itu
guru-guru yang ada di sekitar tempat
itu, mas-mas dan mbak-mbak PMR.
Mereka semua bergegas menolong
Ziko. Tiga orang menggendong Ziko
untuk dibawa ke UKS.
E-Majalah Edisi 4 64
D
A
A
A
N
S
R
K
I
A
Y