Page 4 - Sinar Tani Edisi 4031
P. 4
4 Edisi 20 - 26 Maret 2024 | No. 4031 Tahun LIV
Meredam Warning System) neraca kumulatif
Meski menurut data EWS (Early
masih terhitung aman, tapi Alex
mengingatkan perlu diwaspadai
potensi kenaikan harga setelah
akibat
berkurangnya
Lebaran,
pertanaman
Maret-April
pada
Gejolak 2024. Selain itu juga harga benih
kemungkinan akan naik.
Perbaiki Sistem Budidaya
Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai
Indonesia (AACI), Abdul Hamid
mengatakan, sistem budidaya dan
pelaku SDM menjadi kunci dalam
Dua Sejoli stabilitas pasokan cabai. Umumnya
petani cabai belum paham dalam
dalam
khususnya
budidaya
mengolah lahan dan penggunaan
pupuk, terutama pupuk organik.
“Masalah utama memang dalam
sistem budidaya,” ujarnya.
masalah
menghadapi
Solusi
adalah
perlunya
SOP
cabai
budidaya cabai dan transformasi
teknologi budidaya. Ke depan harus
Cabai dan bawang dikembangkan sistem green house
dalam budidaya, sehingga cabai
merah ibarat dua sejoli dapat berproduksi di luar musim
komoditas yang kerap panen. “Di green house kita bisa
panen 50 kali, kalau di lahan terbuka
menyumbang inflasi, paling banyak 12-30 kali panen,”
apalagi menjelang ujarnya seraya berharap dukungan
Hari Besar Keagamaan, dari semua pihak, pemerintah
pusat, dinas pertanian dan swasta.
seperti Idul Fitri. Manager Marketing PT. Dharma
Ketidakstabilan Guna Wibawa (DGW), Bambang
Supriadi
mengatakan,
cabai
produksi membuat dan bawang menjadi bumbu
harga dua bumbu wajib kuliner Indonesia. Karena
tingginya permintaan membuat
dapur ini bergejolak. bumbu dapur tersebut ikut
Untuk meredam berkontribusi dalam kenaikan
inflasi. Misalnya, pada tahun 2023,
gejolak dua komoditas cabai menyumbang inflasi sebesar
tersebut, stabilitas 0,34 persen dan bawang merah
0,04 persen.
pasokan sepanjang Fluktuasi harga menurutnya,
bulan jadi kuncinya. terjadi akibat dari ketersediaan
stok. Untuk itu perlu upaya
mempertahankan potensi hasil
yang optimal dan membantu
etersediaan dua mendistribusikan produk pertanian bawang merah yang mengandalkan petani dalam penanggulangan
komoditas tersebut seperti bawang merah dan cabai dari sentra tertentu saja dalam jangka OPT secara tepat. Untuk bawang
menjadi indikator daerah surplus ke daerah defisit. panjang akan rentan terganggu, merah, OPT yang sering menyerang
kinerja perekonomian “Karena itu penyediaan pasokan terlebih jika terjadi kejadian luar adalah Thrips dan pengorok daun,
nasional, baik skala makro yang secara kuantitas mampu biasa yang menyebabkan penurunan moler/fusarium pada umbi, batang
Kmaupun mikro. Karena itu memenuhi kebutuhan antar-waktu, drastis produksi. dan akar. Sedangkan OPT tanaman
komoditas sayuran tersebut menjadi antar-wilayah sepanjang tahun “Perlu dilakukan upaya cabai yang perlu diwaspadai adalah
perhatian utama pemerintah. dengan tetap memperhatikan aspek penumbuhan sentra-sentra baru thrips pada daun dan antraknosa
Kalkulasi Kementerian Pertanian, kualitas menjadi tantangan utama,” di lokasi yang selama ini dipetakan (patek) yang menyerang buah dan
meskipun secara agregat tahunan kata Idil saat webinar Jaga Stabilitas defisit. Langkah tersebut ditempuh batang.
terhitung cukup, namun menurut dan Harga Cabai-Bawang Jelang untuk mengurangi ketergantungan “Untuk mengatasi OPT tersebut,
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Lebaran yang diselenggarakan pasokan dari sentra utama sekaligus kami sudah merekomendasikan
Ditjen Hortikultura, Kementerian Tabloid Sinar Tani bekerjasama langkah antisipasi jangka panjang,” petani untuk menggunakan produk
Pertanian, M. Idil Fitri, produksi dengan Ditjen Hortikultura, Kamis tuturnya. Sofguard untuk mempercepat
antar-bulan dan antar-wilayah masih (14/3). Menjelang Lebaran nanti, Ketua penyembuhan tanaman dan
belum merata sepanjang tahun. Secara teori Idil menilai Asosiasi Bawang Merah Indonesia Corona untuk pengendalian
Menurut Idil, pasokan cabai kelihatannya memang mudah. Tapi (ABMI), Dian Alex Candra menjamin patogen,” tuturnya.
biasanya berpotensi kekurangan dalam implementasi, proses bisnis stok bawang merah mendatang akan Sedangkan Direktur CV Bima
produksi pada periode Desember- penyediaan pasokan cabai dan aman. Meski pada akhir Februari dan Agung Sejahtera, Wibawa Handaka
Januari hingga Februari-Maret. bawang merah melibatkan jejaring awal Maret ada beberapa wilayah mengatakan, tantangan dalam
Kemudian melimpah pada April- kerja yang sangat kompleks dan terjadi banjir, tapi tidak mengurangi budidaya cabai dan bawang
Mei hingga Oktober-November. dinamis mulai dari subsistem hulu volume dan tonase pada saat panen. merah saat ini adalah kondisi
Sedangkan bawang merah, potensi hingga hilirnya. “Disinilah pentingnya “Jadi masih dalam kondisi surplus iklim yang makin sulit ditebak dan
kekurangan produksi secara sinergi dan kolaborasi dari untuk mensuplai kebutuhan saat peningkatan serangan hama dan
konsisten terjadi di triwulan kedua berbagai stakeholder terkait, untuk Ramadhan dan Idul Fitri,” katanya. penyakit. Kondisi lahan pertanian
dan triwulan keempat setiap menciptakan orkestra penyediaan Saat ini stok bawang merah yang juga banyak yang sakit.
tahunnya. Sedangkan pada triwulan pangan nasional, khususnya bawang ada di 18 Champion sebanyak 4.110 “Jika tanah tidak disehatkan
ketiga terutama Juli-September merah dan cabai, mulai dari hulu ton untuk periode Februari = April kembali, maka akan berimbas pada
hampir diwarnai dengan produksi hingga hilir,” katanya. 2024. Sedangkan stok yang ada produksi. Karena itu, bila tanah
berlebih yang berdampak pada Untuk mengurai persoalan di ABMI sekitar 1.500 ton. Dengan tidak dibenahi dahulu, sulit akan
anjloknya harga di tingkat produsen. cabai dan bawang merah, Idil demikian, pasokan dan harga berproduktivitas baik,” katanya.
Dari sisi produksi, bawang mengatakan, pihaknya menyiapkan bawang merah periode Januari – Pihaknya berupaya memberikan
merah dan cabai selama ini masih berbagai langkah. Salah satunya, Maret 2024 akan aman. “Bahkan saat solusi kepada petani dengan
terkonsentrasi di beberapa daerah menumbuhkan sentra-sentra ini cenderung tertekan rendah akibat memproduksi Nutrizim, baik dalam
sentra. Padahal luasnya wilayah penyangga baru di seluruh pulau- banjir yang melanda sentra utama bentuk Pupuk Organik Cair (POC),
Kepulauan Indonesia juga menjadi pulau besar di Indonesia untuk tujuan seperti Brebes, Demak, Grobogan, Pupuk Hayati, Pupuk Organik Padat
tantangan tersendiri untuk spesifik. Pengembangan cabai dan Kendal dan sebagainya,” katanya. dan Pupuk Organik Granula. Yul