Page 5 - Sinar Tani Edisi 4031
P. 5
5
Edisi 20 - 26 Maret 2024 | No. 4031 Tahun LIV
Jurus agar Cabai-
Bawang Merah
Tak Mengerek Inflasi
Lebaran menjadi hari bahagia bagi umat Islam setelah menjalankan ibadah Puasa selama
sebulan. Namun kadang menjelang Hari Kemenangan tersebut, masyarakat justru terusik dengan
kenaikan harga pangan, sehingga harus merogoh kocek lebih banyak. Seperti kasus lonjakan
harga cabai dan bawang merah yang kerap menjadi tamu tahunan menyambut Idul Fitri.
alah satu
an caman “Manajem en
besar yang pengelolaan SDM ini
d i h a d a p i menjadi titik kritis
seluruh negara subsistem agribisnis
Sdi dunia cabai dan bawang merah.
adalah kenaikan inflasi Keberadaan champion ini
akibat fluktuasi harga tidak untuk menggantikan
pangan yang sangat fungsi penyuluh atau
dinamis. Komoditas petugas dinas, namun
pangan yang dinilai eksistensinya justru
sering menyumbang menjadi mitra kolaborasi
inflasi diantaranya, aneka saling menguatkan,”
cabai dan bawang merah. tuturnya.
“Ini tentu harus menjadi Keenam, lanjut Idil,
perhatian untuk serius kolaborasi penyediaan
kita kendalikan,” kata g u d a n g
Direktur Sayuran dan pen yimp anan
Tanaman Obat, Ditjen b e r s k a l a
Hortikultura, Kementerian besar untuk
Pertanian, Andi M. Idil Fitri. pen gaturan
Karena itu Idil stok nasional.
mengatakan, cabai dan Salah satu
bawang merah menjadi lan gk ah
komoditas strategis str at egis
sayuran yang menjadi K eemp at , m en gatur
prioritas utama pengembangan memastikan ketersediaan stok cabai
hortikultura. Keduanya disebut antara Kementerian Pertanian sarana produksi seperti dan bawang
strategis karena menjadi kebutuhan dengan BPS untuk penyediaan benih, pupuk dan pestisida merah adalah
pokok dan penting bagi pemenuhan SATU DATA Nasional. Sementara tepat waktu di musim tanam fasilitas gudang
konsumsi masyarakat sehari-hari. proyeksi kebutuhan nasional untuk mengurangi potensi penyimpanan dengan
“Ketersediaan dua komoditas menjadi tugas pokok dan fungsi kegagalan. Sering petani tidak teknologi pendingin (cool storage).
tersebut bahkan menjadi indikator Badan Pangan Nasional yang secara mampu menyediakan sarana Pengelolaan gudang kapasitas
atas kinerja perekonomian nasional paralel merekonsiliasi data bersama produksi tepat saat musim tanam besar tersebut bisa dilakukan BUMN
baik skala makro maupun mikro,” kata Kementerian Pertanian. karena keterbatasan modal dan yang bermitra dengan pelaku usaha
Idil saat webinar Jaga Stabilitas dan Langkah kedua, menyusun akses mendapatkan input produksi berskala nasional.
Harga Cabai-Bawang Merah Jelang perencanaan produksi secara detail tersebut. Langkah ketujuh, menumbuhkan
Lebaran yang diselenggarakan dan terukur hingga satuan waktu Khusus untuk cabai dan bawang sentra penyangga baru di seluruh
Tabloid Sinar Tani di Jakarta, Kamis dan wilayah terkecil. Rata-rata umur merah hingga saat ini masih pulau besar di Indonesia untuk
(14/3). panen cabai adalah 120 hari setelah dipertahankan mendapat skema tujuan spesifik. Sebab menurut Idil,
Gangguan yang terjadi atas tanam, sedangkan bawang merah pupuk bersubsidi. Pola penyediaan pengembangan cabai dan bawang
pasokan cabai dan bawang merah 60 – 80 hari setelah tanam. benih cabai dan bawang merah biji merah yang mengandalkan sentra
yang berdampak pada fluktuasi “Algoritma sederhana tersebut saat ini dikembangkan teknologi tertentu saja dalam jangka panjang
harga, akan menimbulkan efek dapat menjadi patokan menyusun soil block. “Penggunaan teknologi akan rentan terganggu, terlebih
langsung terhadap stabilitas rencana tanam di seluruh sentra yang tersebut memungkinkan produksi jika terjadi kejadian luar biasa yang
ekonomi, sosial bahkan politik. ada. Ini pula yang mendasari urgensi benih berjalalan lebih massif dan menyebabkan penurunan drastis
Namun tantangan pengembangan keberadaan sistem Early Warning efisien biaya produksi,” katanya. produksi.
dua komoditas tersebut tidaklah System (EWS) Cabai – Bawang Merah Sementara untuk penggunaan Karena Idil menganggap perlu
ringan. Dari mulai produksi yang yang telah dikembangkan Ditjen pestisida harus didorong ke arah upaya penumbuhan sentra baru
tidak merata antar waktu dan Hortikultura,” tuturnya. pestisida ramah lingkungan di lokasi yang selama ini dipetakan
wilayah, tantangan dalam budidaya berbahan baku bersumber dari defisit. Langkah tersebut ditempuh
juga tidak kecil. Dukungan Sarana Produksi nabati. Pemerintah bisa memberikan untuk mengurangi ketergantungan
“Kami mencoba Ketiga, mengkonsolidasikan fasilitasi dalam bentuk peralatan/ pasokan dari sentra utama sekaligus
memformulasikan berbagai upaya seluruh sumber daya dan stakeholder teknologi yang memungkinkan langkah antisipasi jangka panjang.
komprehensif untuk mengurai terkait dalam penyediaan prasarana petani mampu memproduksi Kawasan pengembangan tersebut
persoalan penyediaan cabai dan dasar budidaya. Prasarana dasar yang pestisida nabati dari bahan-bahan juga berpotensi meringankan beban
bawang menjadi tujuh langkah,” sangat menentukan keberhasilan sekitar lokal. pasokan dari sentra utama.
kata Idil. Langkah pertama dan budidaya meliputi sistem penyediaan Kelima konsolidasi champion, “Itulah 7 langkah strategis
fundamental adalah pengelolaan air, aksesibilitas jalan, jaringan listrik kelompoktani dan kelembagaan penanganan ketersediaan cabai dan
data produksi dan kebutuhan serta alsintan pra panen. Contoh ekonomi petani lainnya yang bawang nasional. Kunci utamanya
cabai–bawang merah antar-waktu paling mudah saat El Nino adalah berperan menjaga keberlanjutan adalah kolaborasi dan sinergi
dan antar-wilayah hingga satuan penyediaan sumur-sumur air dalam usahatani cabai dan bawang merah yang erat dari seluruh stakeholder
terkecilnya setingkat kecamatan. atau dangkal berdasarkan peta di wilayah setempat. Kelembagaan terkait. Siapa berbuat apa harus
Data tersebut saat ini sudah permukaan air tanah yang sudah SDM petani menjadi aspek krusial terurai, terencana, tereksekusi dan
dapat diakses dengan mudah ada di masing-masing pemerintah yang menentukan keberhasilan terevaluasi dengan baik,” kata Idil
karena adanya nota kesepahaman kabupaten. budidaya dan keberlanjutan. Fitri. Echa/Yul