Page 13 - E-Modul Kajian Masyarakat Indonesia
P. 13
dapat terpengaruh oleh gaya hidup, bahasa, agama, dan tradisi dari budaya
asing.
Pengaruh budaya luar ini bisa menjadi katalisator dalam perubahan sosial,
seperti perubahan dalam pola berpakaian, kebiasaan makan, bahkan nilai-nilai
sosial yang berlaku dalam masyarakat. Globalisasi membuka peluang bagi
masyarakat untuk memperkenalkan dan mengadopsi hal-hal baru, tetapi juga
bisa menimbulkan ketegangan antara budaya lokal dan budaya global.
Perubahan politik juga merupakan faktor signifikan dalam perubahan sosial
budaya. Pergantian kekuasaan, perubahan kebijakan pemerintah, atau
perjuangan hak-hak politik dapat mempengaruhi struktur sosial dan kebudayaan
suatu negara. Sebagai contoh, revolusi sosial atau gerakan politik yang menuntut
keadilan dapat mengubah nilai-nilai yang diterima masyarakat.
Di sisi lain, kebijakan-kebijakan pemerintah yang pro terhadap kebebasan
berpendapat atau hak asasi manusia dapat merangsang masyarakat untuk
beradaptasi dengan norma-norma baru yang lebih terbuka dan inklusif. Dengan
demikian, perubahan dalam bidang politik sering kali membawa dampak
langsung terhadap kehidupan sosial dan budaya.
Faktor terakhir yang berperan dalam perubahan sosial budaya adalah faktor
internal masyarakat itu sendiri, seperti nilai, norma, dan tradisi yang ada dalam
masyarakat tersebut. Proses internal ini bisa terjadi karena adanya kesadaran
akan kebutuhan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. Seiring waktu,
nilai-nilai yang sudah ada mungkin mulai dianggap tidak relevan atau tidak sesuai
lagi dengan kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang.
Oleh karena itu, masyarakat berusaha untuk memperbaharui atau mengganti
norma-norma lama dengan yang lebih sesuai dengan kondisi sosial, ekonomi,
dan budaya yang baru. Proses ini sering kali melibatkan perdebatan, perbedaan
pendapat, dan bahkan konflik, namun pada akhirnya akan membentuk budaya
baru yang lebih relevan dan dinamis.
12