Page 35 - Wahabi Menuduh NU Menjawab Melestarikan Amaliyah NU
P. 35
yang sampai makanan tersebut kepadanya maka sesungguhnya dalam kitab Beliau yang diberi nama Al-Wasaail Fi Syarhi Asy-
makanan tersebut bergoncang dan tiada tetap sehingga Allah Syamaail berkata : »Tiada dari suatu rumah atau mesjid atau
mengampuni dosa orang-orang yang makan makanan tersebut. perkemahan yang dibacakan padanya Maulid Nabi Shallallahu
Dan jika dibacakan Maulid Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam ‘Alaihi Wa Sallam kecuali mengelilingi rumah, mesjid dan
atas air maka siapa yang minum air tersebut niscaya telah kemah tersebut oleh malaikat, dan malaikat meminta ampunan
masuk dalam hatinya seribu cahaya dan rahmat Allah, keluar dosa terhadap penghuni tempat tersebut, dan Allah meliputi
daripadanya seribu dendam dan dengki. Dan tiada mati hatinya mereka dengan rahmat dan keredhaan-Nya. Dan adapun Yang
pada hari yang akan mati semua hati. Dan barangsiapa yang Dikelilingi Dengan Cahaya yakni Jibril, Mikail, Israfil dan ‘Izrail
membaca Maulid Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam atas dirham ‘alaihimussalam meminta ampunan dosa terhadap orang-orang
yang ditempa/cetak perak ataupun emas dan dicampurkan dirham yang menjadi penyebab bagi pembacaan Maulid Nabi Shallallahu
tersebut dengan yang lain niscaya jatuh pula berkat pada yang ‘Alaihi Wa Sallam«. Dan Beliau juga berkata : »Tiada dari seorang
lainnya, dan pemiliknya tiada faqir dan tiada bertangan hampa Islam yang dibacakan pada rumahnya Maulid Nabi Shallallahu
dengan berkat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam « ‘Alaihi Wa Sallam kecuali Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengangkat
kemarau, wabak, kebakaran, karam, penyakit, bala, murka,
Imam Syafi’i berkata : »Barangsiapa yang mengumpulkan saudara- dengki, mata yang jahat dan pencuri dari ahli rumah tersebut.
saudaranya untuk Maulid Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, Jika orang tersebut meninggal dunia niscaya Allah memudahkan
dan mempersiapkan makanan, menghiasi tempat, melakukan yang baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir, dan
baik, dan jadilah ia sebagai penyebab pembacaan Maulid Nabi adalah tempat duduknya pada tempat yang benar disisi Tuhan
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam niscaya Allah membangkitkannya yang maha memiliki lagi kuasa. Barangsiapa yang berkehendak
pada hari kiamat bersama orang-orang Shiddiq, orang Syahid membesarkan Maulid Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam niscaya
dam orang Shalih. Dan adalah orang tersebut dalam surga yang cukuplah baginya ini ketentuan. Dan barangsiapa yang tiada
penuh nikmat « disisinya membesarkan Maulid Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa
Sallam walaupun dipenuhkan pujian baginya didunia ini niscaya
Syaikh As-Sirriy Saqathiy berkata : »Barangsiapa yang menuju tiada bergerak hatinya untuk mencintai Nabi Shallallahu ‘Alaihi
suatu tempat yang padanya dibacakan Maulid Nabi Shallallahu Wa Sallam.” (Dinukilkan dari kitab : Ni’mah Al-Kubro ‘Ala Al-
‘Alaihi Wa Sallam maka sungguh ia menuju satu kebun dari ‘Alam Fi Maulid Sayyid Walad Adam [Nikmat Yang Besar Atas
kebun-kebun surga, karena sesungguhnya tiada seseorang yang Alam Pada Kelahiran Penghulu Keturunan Adam] – hal. 5-6
menuju tempat tersebut kecuali karena kecintaannya kepada Nabi karangan Imam Ibnu Hajar Al-Haitami Asy-Syafi’i)
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Dan sungguh Nabi Shallallahu
‘Alaihi Wa Sallam bersabda : Barangsiapa yang mencintaiku
adalah ia bersamaku didalam surga«
Sulthan ‘Arifin Imam Jalaluddin ‘Abdurrahman As-Suyuthi
Wahabi Menuduh 52 Santri Menjawab Wahabi Menuduh 53 Santri Menjawab