Page 243 - Seni_Teater_BG_KLS_IV_Rev
P. 243
“Hmmm... banyak omong, banyak alasan. Sebaiknya Ibu pergi saja ke
ladang sana, biar kita tidak bertengkar terus!” Darmi mulai terbawa emosi
juga karena selalu disalahkan oleh ibunya.
Sang Ibu merasa tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuk menyadarkan
anaknya. Akhirnya sang Ibu murka dan berencana ingin pergi. “Dasar kamu
anak durhaka dan tidak tahu balas budi kepada orang tua,” ucap sang Ibu
dengan amarahnya.
Mendengar ibunya marah, Darmi malah menantang dan menyuruh
ibunya untuk segera pergi.
“Ayo pergi ke sawah sana! Nunggu apa lagi?”
Ibu merasa semua Pengorbanan yang dilakukannya selama ini tidak
dianggap oleh anak kandungnya sendiri.
Akhirnya ibunya pun berkata, “Mulai sekarang kamu bukan siapa-
siapaku lagi. Aku tidak pernah memiliki anak sepertimu. Aku lebih baik
memiliki anak batu daripada memiliki anak durhaka sepertimu.”
a
t
be
a
F
C
i
i
r
e
n
ge
e
1
3
2
da
l
L
n
B
m
r
e
a
B
Bab III Bermain Peran dari Cerita Fabel dan Legendada 231
I
I
b I
n
a
r
r
da
n
i
a
e
P