Page 241 - Seni_Teater_BG_KLS_IV_Rev
P. 241

Darmi terus menggerutu
                                                                          karena kesal dengan nasibnya.
                                                                          Lalu,    ia   teringat    dengan

                                                                          simpanan uang ibunya, tetapi
                                                                          tidak tahu di mana letaknya.

                                                                              “Di mana Ibu menyimpan
                                                                          uangnya,  ya?” sambil terus
                                                                          mengobrak-abrik seisi rumah

                                                                          sampai berantakan.

                                                                                 Akhirnya,    Darmi     me-
                                                                          nemukan uang ibunya yang
                                                                          disimpan di sepotong bambu
                                                                          dan mengeluarkan uang dari

                                                                          dalam bambu itu.

                            “Nah, ketemu, ini dia uangnya. Aku harus kembali lagi ke pasar untuk
                        membeli baju yang sangat bagus tadi.”

                            Darmi sangat senang karena telah mendapatkan uang, meskipun itu
                        bukan uangnya. Darmi seperti gelap mata dan bergegas keluar rumah
                        menuju ke pasar dengan tetap membiarkan kondisi rumah sangat

                        berantakan.
                            Beberapa saat kemudian, setelah Darmi keluar rumah, Ibu pun pulang

                        dari sawah. Betapa terkejutnya ia karena mendapati rumahnya sangat
                        berantakan, seperti kapal pecah. Dia kelilingi rumahnya, dilihat pintu dan
                        jendela, tetapi tidak ada yang rusak.

                            “Aneh... tidak ada yang rusak di bagian kunci pintu dan jendela. Hmm…
                        Ini pasti Darmi yang melakukannya.”

                            Segera Ibu menuju tempat penyimpanan uang dan ternyata tempat

                        penyimpanan uang itu sudah tidak ada. Ibu sangat sedih karena sangat
                        yakin kalau yang mengambilnya itu Darmi.

                            Lalu, Ibu bersimpuh dan berdoa, “Ya Tuhan... kuatkanlah hati kami
                        menghadapi cobaan ini. Ampunilah anak kami. Bukakan pintu hatinya agar
                        dia mau bertobat dan menjadi anak yang baik.”










                                                          B a b I I I     B e r m a i n   P e r a n   da r i   C e r i t a   F a be l   da n   L e ge n      2 2 9
                                                          Bab III  Bermain Peran dari Cerita Fabel dan Legendada    229
   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246