Page 160 - kimia_kls10
P. 160

2.   Entalpi                                         Penguraian:
                                             ∆H dari penguraian  1  mol persenyawaan langsung menjadi
                                            unsur-unsurnya      (= Kebalikan dari ∆H pembentukan).

                                            Contoh : H 2O (l) →  H 2(g) + 1/2 O 2(g) ; ∆H = +285.85 kJ.
                                       3.   Entalpi     Pembakaran       Standar     (      ∆H c     ):
                                            ∆H untuk membakar 1 mol persenyawaan dengan O 2 dari udara
                                            yang diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm.

                                            Contoh: CH 4(g) + 2O 2(g) →  CO 2(g) + 2H 2O (l) ; ∆Hc = -802 kJ.
                                       4.   Entalpi                                             Reaksi:
                                            ∆H dari suatu persamaan reaksi di mana zat-zat yang terdapat
                                            dalam persamaan reaksi dinyatakan dalam satuan mol dan
                                            koefisien-koefisien persamaan reaksi bulat sederhana.

                                            Contoh: 2Al + 3H 2SO 4 →   Al 2(SO 4) 3 + 3H 2 ; ∆H = -1468 kJ
                                       5.   Entalpi                                         Netralisasi:
                                            ∆H yang dihasilkan (selalu eksoterm) pada reaksi penetralan
                                            asam atau basa.   Contoh: NaOH (aq) + HCl (aq)  →   NaCl (aq) + H 2O (l)
                                            ;      ∆H = -890.4 kJ/mol
                                       6.   Hukum                                      Lavoisier-Laplace
                                            "Jumlah kalor yang dilepaskan pada pembentukan 1 mol zat dari
                      P A dan P B adalah    unsur-unsurnya sama dengan jumlah kalor yang diperlukan untuk
                      tekanan parsial       menguraikan zat tersebut menjadi unsur-unsur pembentuknya."
                      yang dihitung         Artinya : Apabila reaksi dibalik maka tanda kalor yang terbentuk
                      dengan hukum          juga dibalik dari positif menjadi negatif atau sebaliknya.
                      Raoult’s

                                            Contoh:
                                                    +    3H 2 → 2NH 3     ∆H     =     -    112     kJ
                                            N 2(g)
                                            2NH 3(g) →   N 2(g) + 3H 2(g) ; ∆H = + 112 kJ


                                       8.6 Hukum Hess mengenai jumlah panas










                                                                Gambar 8. 8 Hess





                                       148
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165