Page 8 - Makalah_kaidah_peradilan_MELINDA EKA L
P. 8

Pengertian waris ini memiliki implikasi penting dalam hukum perdata dan
                        agama Islam, serta menjadi dasar bagi proses pembagian harta benda dan kekayaan

                        antara  pewaris  dan  ahli  warisnya  sesuai  dengan  prinsip-prinsip  yang  berlaku.
                        Pengaturan mengenai waris ini juga dapat bervariasi sesuai dengan hukum yang

                        berlaku di berbagai negara dan budaya. Oleh karena itu, pemahaman yang baik

                        tentang konsep waris menjadi penting dalam konteks hukum dan agama serta dalam
                        kehidupan sehari-hari masyarakat.


                    2.  Sumber Hukum Waris

                               Dalam al-Qur’an, Allah SWT. Berfirman :


                                                                           ْ
                                                                  ُ ْ
                                           ْ
                                                                                        َ
                                                                                ه
                                 ُ ُ
                        ۖ
                                                              ۚ
                       َََكرَتَامَاَثلثَهنُهَلَفَنْيَتَنثاََق ْ وَفًَءاَسِنَهنُكَنإَفََنْيَيَثنلْاَِظ َ َحَُلثِمَرَكذلِلَْمُكِد َ لَ ْ وأَيِفَُ ه اللَّمُكي ِ صوُي
                                        ِ
                                                                                                ُ
                              َ
                          َ
                                                           ِ
                                                               ِ
                                                                              ِ
                                                                         َ
                                ُ َ
                           ۚ
                                                   ُ
                       ََنإَفٌََدلو َ  ََهَلََناَكَنإََكرَتَاهمِمَ ُ سدُّسلاَامُهْنِ مٍَد ِ حاوَِ  لُكِلَِهْيوَب ِ لْوََۚ ُ فْصِ نلاَاهَلَفًَةَد ِ حاوَ ْ تَناَكَنإو
                                                                                      َ
                                                        َ
                                           َ
                                       ِ
                         ِ
                                                                        َ
                                                                                             َ
                                                                            َ
                                                                َ
                                                                                                     ِ َ
                                                    ُ
                                                                              ُ
                                                                                    َ
                                                                                                ه
                                                                        ُ ُّ
                                             ُ
                                                                                               ُ
                       َي ِ صوُّيٍَةهي ِ صوَِدْعَبَنِمَ ُ سدُّسلاَِهِ م ِ لَِفٌَةوْخإَُهَلََناَكَنإَفََۚ ُ ثلثلاَِهِ م ِ لَِفَُهاوَبأَُهَثروو ٌََدَلوَهلَنُكَيَْمل ه
                                                                                   َ
                                   َ
                                                                    ِ
                                                                                              َ
                                                                                        ِ َ َ
                                                        َ ِ
                                                                                                   َ
                                                                                     َ
                                                                     َ
                                                                 ْ َ
                                              ً
                                       ۗ
                       َ َاًميِلَعََناَكَ َ َ ه اللَّ َهنإََِ ه اللََّنِ مَةَضيرَفََۚاًعْفَنَمُكَلَُبرقأَْمُهُّيأََنو ُ رْدَتَ َ لََْمُكُؤاَنْبأوَْمُكُؤاَبآََۗنْيَدَ ْ وأَاهب
                                                                                              ٍ
                                                                َ
                                                   ِ
                                                                                      َ
                                                                                                     َ ِ
                                      ِ
                                                                                                    َ اًميِكَح
                               Artinya  :  "Allah  memerintahkanmu  tentang  (pembagian)  anak-anakmu;
                        bagi laki-laki mendapat bagian sebanding dengan bagian dua perempuan. Jika
                        anak-anak perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga harta yang
                        ditinggalkan, dan jika hanya satu perempuan, maka baginya separuh. Dan kepada
                        orang tua, masing-masing dari mereka seperenam dari harta yang ditinggalkan,
                        jika  ada  anak;  dan  jika  dia  tidak  mempunyai  anak  dan  orang  tuanya
                        mewariskannya, maka bagi ibunya sepertiga. Jika dia mempunyai saudara laki-
                        laki  atau  saudara  perempuan,  maka  bagi  ibunya  seperenam,  setelah  dikurangi
                        wasiat yang dia buat atau (pembayaran) utang. Orang tuamu dan anak-anakmu,
                        kamu  tidak  tahu  siapa  di  antara  mereka  yang  lebih  bermanfaat  bagimu.  (Ini
                        adalah)  ketetapan  dari  Allah,  sungguh,  Allah  Maha  Mengetahui  lagi  Maha
                        Bijaksana." (Q.S. An-Nisa: 11)
                               Selain itu, waris juga diatur dalam KUH Perdata, tepatnya pasal 832 Bab
                        XII KUH Perdata tentang Pewarisan Karena Kematian. "Menurut undang-undang
                        yang berhak menjadi ahli waris ialah keluarga sedarah, baik yang sah menurut
                        undang-undang maupun yang di luar perkawinan, dan suami atau isteri yang hidup
                        terlama,…" (Pasal 832 KUHPerdata). Masih dalam KUHPerdata Pasal 833 yang
                                                                                                      5
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13