Page 12 - Makalah_kaidah_peradilan_MELINDA EKA L
P. 12
Menurut Prof. Dr. Quraish Shihab dalam bukunya "Tafsir Al-Mishbah:
Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Quran" (2007), pernikahan adalah sebuah ikatan
yang membawa ketenangan, kebahagiaan, dan persatuan dalam hidup. Dalam "Ilmu
Pendidikan Islam: Konsep Dasar dan Implikasinya dalam Proses Pembelajaran"
(2010) karya Dr. Abdul Majid, pernikahan dijelaskan sebagai institusi yang
bertujuan untuk membina keluarga yang harmonis dan membawa manfaat spiritual
dan sosial.
Dalam Islam, pernikahan disunahkan sebagai salah satu sunnah yang sangat
dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Pernikahan dilihat sebagai cara untuk
melanjutkan keturunan, menjaga keseimbangan sosial, dan memenuhi tuntutan
agama. Terdapat banyak ayat dalam Al-Quran dan hadis dari Rasulullah yang
mengatur tentang pernikahan, tugas suami istri, serta hak dan kewajiban mereka.
Maka dapat disimpulkan bahwa, Pernikahan adalah ikatan sah antara
seorang pria dan seorang wanita yang memiliki makna penting dalam berbagai
aspek, baik dari segi bahasa dan istilah, pandangan para ahli, maupun perspektif
agama Islam. Dalam Islam, pernikahan dianjurkan sebagai cara untuk membina
keluarga yang harmonis, menjaga keseimbangan sosial, dan memenuhi tuntutan
agama. Hal ini tercermin dalam berbagai ayat Al-Quran dan hadis yang mengatur
tugas, hak, dan kewajiban suami istri dalam pernikahan.
2. Sumber Hukum Nikah
Adapun yang sudah menjadi peraturan perundang-undangan negara yang
mengatur perkawinan yang ditetapkan setelah Indonesia merdeka adalah:
a. Undang-Undang No. 32 Tahun 1954 tentang Penetapan Berlakunya
Undang-Undang Republik Indonesia Tanggal 21 November 1946 No. 22
Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak, dan Rujuk di seluruh daerah
Luar Jawa dan Madura. Sebagaimana bunyinya UU ini hanya mengatur tata
cara pencatatan nikah, talak dan rujuk, tidak materi perkawinan secara
keseluruhan. Oleh karena itu, tidak dibicarakan dalam bahasan ini.
9