Page 15 - Makalah_kaidah_peradilan_MELINDA EKA L
P. 15

syarat hukum islam yakni muslim, aqil dan baligh". Wali nikah ada dua macam
                            yaitu:


                        -  Wali  Nasab  Adalah  wali  yang  hak  perwalianya  didasarkan  karena  adanya

                            hubungan darah. Baik orang tua kandung, dan bisa juga wali aqrob dan ab'ad.
                        -  Wali  Hakim  Adalah  wali  yang  hak  perwalianya  timbul,  karena  orang  tua

                            mempelai perempuan menolak ("adhal) atau tidak ada, atau karena sebab lain..
                        d.  Adanya saksi. Dalam pernikahan, kehadiran saksi pada saat akad nikah amat

                            penting artinya, karena menyangkut kepentingan kerukunan berumah tangga,
                            terutama  menyangkut  kepentingan  istri  dan  anak,  sehingga  tidak  ada

                            kemungkinan suami mengingkari  anaknya yang lahir dari istrinya itu. Juga

                            supaya suami tidak menyia-nyiakan keturunannya (nasabnya) dan tidak kalah
                            pentingnya adalah menghindari fitnah dan tuhmah (persangkaan jelek).


                              Dalam sebuah pernikahan, hadirnya dua orang saksi adalah rukun yang harus
                        dipenuhi.Karena aqad nikah adalah rangkaian ijab yang diucapkan oleh wali dan

                        qabul yang diucapkan oleh mempelai pria yang disaksikan oleh dua orang saksi.

                        Rasulullah sendiri menyebutkan dalam hadis sebagaimana, artinya “Tidak sah suatu
                        akad nikah kecuali (dihadiri) wali dan dua orang saksi yang adil’.


                              Sesuai  ketentuan  yang  diatur  dalam  Kompilasi  Hukum  Islam  BAB  IV
                        tentang Rukun dan Syarat Perkawinan, bagian ke empat pasal 24 ayat (1) dan (2),

                        pasal  25  mengatur  tentang  ketentuan  saksi,  dan  pasal  26  tentang  tugas  seorang
                        saksi, maka saksi dalam pernikahan wajib dihadirkan, karena termasuk rukun dari

                        shahnya pernikahan. Menurut pendapat Imam Syafi’I, Hanafi, dan Hambali sepakat

                        bahwa saksi dalam pernikahan wajib, hal ini didasarkan pada hadis Nabi; “tidak
                        shah pernikahan tanpa dihadiri wali dan dua orang saksi. Berbeda dengan para tiga

                        di  atas,  Imam  Maliki  berpendapat  tidak  wajib  menghadirkan  saksi  dalam
                        pernikahan, yang penting ada serah terima (sighot nikah) yang shoreh (jelas) maka

                        nikahnya sah, namun saksi wajib dihadirkan jika ingin melangsungkan hubungan

                        suami istri, agar tidak terjadi fitnah bagi yang mengetahui.











                                                                                                     12
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20