Page 68 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 68

67







                        Kondisi ini tidak saja dialami oleh Indonesia akan tetapi juga negara-negara


                        lain yang memiliki potensi perdagangan orang yang rentan. Laporan Survei

                        Dunia  IV  tentang  Perempuan  dan  Pembangunan  (1999)  menyebutkan


                        bahwa  banyak  negara  berkembang  di  Asia  seperti,  Vietnam,  Srilangka,

                        Thailand,  dan  Filipina  mengalami  hal  yang  sama  sebagai  akibat


                        ketidakpastian    dan    ketidakmampuan        negara    tertentu    menghadapi

                        persaingan  bebas.  Konsekuensinya  berdampak  pada  munculnya  modus-


                        modus  baru  sebagai  wujud  pelarian  orang  dalam  perbuatan  menyimpang

                        yaitu  melakukan  perdagangan  orang.  Kejahatan  ini  terkait  erat  dengan


                        kriminalitas transnasional yang merendahkan martabat bangsa dan Negara;

                        memperlakukan korban semata sebagai komoditi yang dibeli, dijual, dikirim,

                        dan  dijual  kembali.  Perbuatan-perbuatan  tersebut  sudah  dikategorikan


                        pelangaran terhadap harkat dan martabat manusia.

                               Tahun  2005,  ILO  Global  Report  on  Forced  Labour  memperkirakan


                        hampir 2,5 juta orang dieksploitasi melalui perdagangan orang menjadi buruh

                        di  seluruh  dunia,  dan  lebih  dari  setengahnya  berada  di  wilayah  Asia  dan


                                                                  68
                        Pasifik  dan  40%  adalah  anak-anak .  Kenyataan  bahwa  yang  lebih
                        dominan  korban  adalah  perempuan  dan  anak  karena  mereka  lah


                        kelompok  yang  sering  menjadi  sasaran  dan  dianggap  paling  rentan.  Hasil

                        wawancara  dengan  beberapa  informan  kunci  menujukkan  bahwa  pada


                        umumnya  perempuan  yang  terlibat  dalam  kejahatan  perdagangan  orang







                               68  Ibid.
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73