Page 112 - S Pelabuhan 15.indd
P. 112
Sebagaimana diuraikan oleh Subbarayalu, nama Vārōcu dapat diidenti fi kasi kan dengan
Barus karena orang Tamil menyebutkan kata “Barus” dengan “Vārōcu”. Ia meng hu-
bung kan dua kata itu dari sumber Tamil abad ke-12 Masehi yang menyebutkan
Vārōcu cūtan yang berarti “kamper dari Vārōcu” dan Cīna cūtan yang berarti “kamper
dari Cina”. Berdasar kan uraian ter sebut, dapat disimpulkan bahwa Barus merupakan
sebuah kota pelabuhan, tempat di mana para saudagar Tamil melakukan tran saksi
dagang dan di kota ini mereka mendirikan perse rikatan dagang yang dikenali dengan
nama “Yang kelima ratus dari seribu arah”.
Rupa-rupanya komunitas Tamil di kota Barus keberadaannya cu kup nyata. Menu-
rut Pra sasti Lobu Tua mereka menarik cukai añcu-tunt-āyam dalam bentuk emas
ber dasarkan harga kastūri dengan obyeknya “(Setiap ... dari) kapalnya, nahkoda
kapal, dan kēvi”. Mungkin yang dimaksud dengan “(Setiap ... dari) kapalnya” adalah
para juragan pemilik kapal. Adanya kegiatan penarikan cukai terhadap objek cukai,
mengindikasikan bahwa di kota Barus terdapat semacam “organisasi pemerin tahan”
dari komunitas Tamil. Hasil cukai dapat digunakan untuk keperluan organisasi atau
dapat juga digunakan men jadi semacam upeti yang imbalannya ada lah perlindungan
agar tidak terjadi gangguan dalam menjalankan aktivitas perdagangan. Hal ini wajar
saja, karena dalam pelayaran selalu ada gang guan dari lanun di laut atau ada kekuatan
lain yang meng inginkan semacam upeti.
Menurut laporan, pada tahun 1900-an di Situs Lobu Tua pernah ditemukan se-
buah arca Buddha dalam bentuk torso, tanpa kepala dan anggota badan lain. Arca
ini dibuat dari batu granit yang berwarna me rah. Penemuan arca tersebut dilaporkan
oleh Kontrolir Belanda untuk diselamatkan sebagai koleksi Bataviaasche Genootschap
(sekarang Museum Nasional Jakarta). Namun karena se suatu dan lain hal, arca
tersebut tidak pernah sampai pada tujuannya. Hingga waktu ini arca tersebut hilang
tidak tentu rim ba nya. Adanya arca di Barus mengindi kasikan bahwa orang-orang
Tamil telah bermukim di situ. Mereka memerlukan suatu sarana untuk mela kukan
peribadatan, dan arca tersebut meru pakan arca yang dipuja dan ditempatkan di
sebuah bangunan suci.
Selain orang-orang Tamil, ada juga komunitas lain yang diam di Barus. Komunitas
ini berasal dari Arab/Persia. Separti juga orang Tamil, mereka juga berkepentingan
untuk mem per oleh kapur barus dan kemenyan. Kedua macam komoditi ini sangat
100 digemari oleh orang-orang dari Timur Tengah. Kedatangan saudagar Arab di Barus