Page 138 - S Pelabuhan 15.indd
P. 138

Timbunan kendi putih
               Th  ailand/Myanmar dari Situs
             Gedungkarya, sekitar 100 meter
                      dari Ujung Plancu.




                                     Situs yang menarik di daerah pertemuan sungai ini adalah Situs Ujung Plancu. Di
                                     situs ini ditemukan tonggak-tonggak kayu sejumlah 16 buah, sisa perahu, pecahan

                                     keramik dan tembikar, dan tulang-tulang yang sudah terbakar. Sisa perahu ditemukan
                                     pada keda laman 1,5-2,0 meter dari permukaan tanah pada tebing Sungai Kumpeh.

                                     Dekat dengan temuan sisa perahu itu terdapat tonggak-tonggak  kayu di mana  di

                                     dekatnya terdapat aku mu lasi sampah dapur. Papan kayu yang ditemukan jumlah
                                     seluruhnya 10 bilah, dua di antaranya terletak pada struktur aslinya. Pada papan
                                     yang masih terletak pada struktur aslinya terdapat paku besi serta lubang untuk
                                     memasukkan paku. Papan-papan kayu yang merupakan bagian dari lunas perahu

                                     berukuran tebal sekitar 3-5 cm dengan lebar sekitar 35 cm. Bilah-bilah papan kayu
                                     ini satu sama lain diikat pada dua sendi yang memanjang, dengan dua batang pasak
                                     kayu pada salah satu papan.


                                     Masih termasuk wilayah Ujung Plancu, berseberangan dengan Suakkandis, ada sebi-
                                     dang tanah yang menyerupai kolam buatan. Pada salah satu sisinya terdapat parit, Sei
                                     Limbungan yang berhubungan dengan Sungai Kumpeh. Kolam besar ini menurut

                                     McKinnon diduga merupakan pelabuhan kuno, tempat perahu ditambatkan, dan
                                     Sei Limbungan merupakan jalan masuk menuju kolam pelabuhan. Diduga kolam
                                     pelabuhan ini merupakan bagian dari pos pengamatan yang dibangun Belanda untuk
                                     mengawasi Kesultanan Jambi sekaligus berfungsi sebagai loji. Pada saat ini kolam
      126
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143