Page 140 - S Pelabuhan 15.indd
P. 140
Gading-gading dan papan lambung yang sebagian sudah terpasang Tiga gading berbentuk V di bagian depan sudah terpasang lebih
dahulu
Perahu kayu dibuat dengan memakai kerangka (gading-gading). Pertama-tama dibuat
dan diberdirikan bagian lunas yang bersambung dengan bagian linggi (depan dan
belakang. Tiga buah gading bagian depan yang berbentuk V dipasang pada bagian
lunas, dan gading lambung juga dipasang di bagian lunas. Setelah itu barulah dipasang
bilah papan secara simetris kiri dan kanan lunas untuk membentuk bagian lambung.
Bersamaan dengan pekerjaan tersebut, dilakukanlah pemasangan bagian gading
sampai terbentuknya lambung perahu. Sambungan-sambungan di antara bilah-bilah
papan, kalau pada masa awalnya dibuat dari kulit kayu camplong, pada perahu ini
dibuat dari tali rafi a yang disisipkan di antara papan. Pekerjaan nyamlong ini dilakukan
agar perahu tidak bocor. Setelah pekerjaan menyamlong barulah pendempulan.
Kayu sebagai bahan baku utama harus kayu yang berukuran panjang minimal 13
meter, lebar 30 cm, dan berbentuk utuh. Tidak bias berukuran pendek sehingga
harus disambung. Hal ini akan merubah konstruksi badan pada bagian gading-
gading. Karena itulah para pengrajin kayu mengalami kesulitan dalam mendapatkan
kayu utuh yang berukuran panjang minimal 13 meter itu. Cara mendapatkannya
yaitu membeli dari penduduk lokal yang akan membuka ladang. Sebatang pohon
yang berukuran besar dengan diameter dan tinggi yang cukup ditebang untuk
mendapatkan papan yang utuh. Demikian yang mereka lakukan dalam usahanya
untuk melanjutkan pembangunan perahu. Tidak jarang mereka berurusan dengan
pihak kehutanan dan kepolisian karena perbuatannya dianggap illegal logging penadah
128
kayu hasil tebangan liar.