Page 159 - S Pelabuhan 15.indd
P. 159
ATLAS PELABUHAN-PELABUHAN BERSEJARAH DI INDONESIA
memasuki dataran rendah; dan
• Daerah pesisir timurlaut.
Ketiga kesatuan wilayah ini merupakan faktor setempat yang sangat menentukan
dalam pembentukan pola kebudayaan yang bersifat peradaban. Faktor setempat yang
berupa jaringan dan bahan dengan frekuensi tinggi sudah terbentuk lebih dahulu, dan
berhasil mendorong manu sia se tempat menciptakan pertumbuhan pola kebudaya an
tinggi di Sumatera Selatan.
Jaringan komunikasi di sini adalah sungai-sungai yang memenuhi kaki bukit dan
dataran rendah menuju daerah pesisir. Melalui sungai-sungai inilah –yang keba-
nyak an bermuara di Palembang- jaringan komunikasi an tara daerah pedalaman dan
hilir berlangsung. Salah satu faktor penting dalam menciptakan peradaban tinggi
adalah faktor lancarnya hubungan antar manusia. Dalam kaitan nya dengan faktor
itu, Drennan (1986 (1), 105-112) mem buktikan bahwa angkutan air (perahu)
lima kali lebih efi sien daripada angkutan darat. Wolters (1979, 17-18) me nye but
suasana di Sumatera Selatan ini sebagai kebudayaan sungai (riverine culture), di mana
bentangan akan dan aksesnya yang sangat luar biasa menjadikan sungai sebagai sarana
komunikasi, di mana kehidupan sangat ditentukan oleh kayuhan da yung dan perahu,
baik melalui air yang pasang naik mau pun yang surut.
Dilihat dari lokasinya yang berada di muara-muara sungai besar, pertumbuhan
peradaban di Palembang menjadi lebih cepat. Hubungan antar bangsa dilakukan
setelah penduduk Palembang telah mahir dalam berbagai hal, misalnya adminis-
trasi dan pelayaran untuk mencari sumberdaya baru di luar Palembang. Berdasarkan
alasan-alasan inilah maka Palembang dari masa awalnya telah merupakan kota
pelabuhan sungai, bukan kota pelabuhan pantai laut.
Sebagai kota pelabuhan sungai, kehidupan Palem bang sangat tergantung pada
sumberdaya alam yang ter dapat di daerah pedalaman. Melalui sungai-sungai yang
ber muara di Palembang, komo diti perdagangan dari peda laman dibawa untuk
dipasarkan. Selama jaman Kesultan an Palembang-Darussalam, ternyata faktor
setempat masih cukup kuat untuk ditunjuk sebagai landasan kedudukan tertinggi
Palembang dalam sistem ekonomi dan politik Sumatera.
Pelabuhan harus mempunyai daya penarik yang besar bagi kapal-kapal dari luar,
misalnya pasar yang ramai di mana hasil hutan dari peda laman diperdagangkan dan 147