Page 157 - S Pelabuhan 15.indd
P. 157
ATLAS PELABUHAN-PELABUHAN BERSEJARAH DI INDONESIA
Waktu terus berjalan dan Palembang terus melakukan pembangunan. Sebagai kota
dagang dan industri, tentu saja fasilitas penunjang di sebuah kota dagang harus ada.
Fasilitas ini tentu saja sesuai dengan keadaan pada jamannya. Hotel yang merupakan
fasilitas penunjang baru ada pada sekitar tahun 1930-an, ketika Palembang sudah
berbentuk Gemeente. Tercatat hotel yang perta ma kali dibangun adalah, Hotel Schwatz
(Hotel Musi sekarang, sedang dibiarkan hancur), Hotel Smit menjadi Hotel Sehati
(pada tahun 2000-an sudah dibongkar), dan Hotel Niewe hoek (sekarang sudah tidak
ada).
Meskipun tampak kurang mendapat perhatian dari pemerintah, jauh di daerah hilir
di sekitar muara sungai Komering terdapat aset pemerintah yang sangat vital. Aset
pemerintah itu telah dibangun sejak awal abad ke-20, yaitu di sekitar awal tahun
1900. Di tempat itu, di kiri dan kanan muara sungai Komering terdapat kilang
minyak yang cukup besar. Kilang minyak tersebut di awal pembangun annya milik
Shell dengan lokasinya di Plaju, dan Stanvac dengan lokasinya Bagus Kuning (Sungai
Gerong). Kedua kilang minyak ini sekarang telah menjadi milik Pertamina.
Sementara dibangun Mena ra Air, di bagian lain dari kota Palembang dilakukan
pekerjaan pengurug an Sungai Tengkuruk untuk dijadikan jalan. Pekerjaan ini dapat
diselesaikan pada tahun 1930, dan di bekas sungai telah ada jalan Tengkuruk lengkap
dengan boulevard-nya.
Pembangunan lain di Kota Palembang terdapat di daerah Talang Semut berupa
pembangunan perumah an, dan sekitar Pasar 16 Ilir berupa kios-kios. Pembangunan
perumahan di Talang Semut pelaksanaannya diserahkan kepada pihak swasta.
8.9 Pelabuhan
Sejauh-jauh kapal berla yar, kelak ia masuk pela buhan juga. Di belahan barat
Nusantara sejak milleni um pertama masehi banyak tempat yang dapat disinggahi
oleh kapal-kapal dari berbagai tempat. Akan tetapi, tidak semua tempat berlabuh di
Nusantara itu mem punyai kesa maan. Ramai tidaknya pelabuhan tergantung dari ber-
bagai faktor, di antaranya yang terpenting ialah faktor lingkungan alam. Pelabuh an
bukan asal saja tem pat kapal berlabuh, tetapi tempat di mana kapal dapat berlabuh
dengan aman, ter lin dung dari ombak be sar, angin dan arus laut yang kuat.
145