Page 160 - S Pelabuhan 15.indd
P. 160

Pelabuhan Boom Baru Palembang






                                     di mana bahan makan an dan air minum disediakan untuk bekal selama pelayaran.

                                     Ada hubungan yang erat antara besar nya volume perdagangan (termasuk persedia an
                                     bahan makanan) dan frekuensi kunjungan serta jumlah kapal yang singgah di suatu
                                     pelabuhan. Gosong pasir dan batu karang, penghalang pelayar an yang penting, diatasi
                                     dengan mengirimkan sampan-sampan yang kecil ke pela buhan asal saja suasana

                                     bandar dapat menarik perhatian saudagar-saudagar dengan harapan memperoleh
                                     banyak ke untungan dari perniagaan setempat. Kondisi seperti ini disebutkan dalam
                                     kunjungan Ma-huan ke Palem bang, seperti apa yang dikatakan dalam Ying-yai Shêng-
                                     lan:  “Harapan untuk mendapatkan laba adalah besar, karena penduduknya sangat

                                     makmur dan kaya. Tanahnya amat subur, seperti kata pepatah ‘Hamburlah padi untuk
                                     satu musim, hasilnya menjadi beras untuk tiga musim’, demikianlah keadaan negeri ini”
                                     (Mills (ed.) 1970, 99).


                                     Jauh sebelum maju dan ramainya perda gangan antarbangsa, orang-orang di Palembang
                                     dan juga di pela buhan lain di Nusantara, telah mengenal suatu administrasi pelabuhan.
                                     Sebut saja, misalnya di Śrīwijaya menurut Prasasti Telaga Batu disebutkan pejabat



      148
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165