Page 264 - S Pelabuhan 15.indd
P. 264

Kemajuan Pelabuhan Ampenan sendiri berhubungan dengan perkembangan jaringan
                                     trasportasi dari Ampenan ke seluruh penjuru Pulau Lombok. Jaringan transportasi

                                     tersebut meliputi jaringan jalan, jembatan, sarana angkutan darat dan laut. Selain
                                     melakukan pembangunan dan perbaikan jalan serta jembatan yang menunjang
                                     kegiatan perdagangan di pelabuhan, pemerintah kolonial Belanda juga melakukan

                                     pembangunan beberapa fasilitas dan sarana pelabuhan seperti perbaikan dermaga,
                                     pembangunan enam buah gudang, rumah gadai, kantor  Nederlandsche Indische
                                     Handelsbank dan sebuah kantor Koninklijk Paketvaart Maatschappij (KPM).


                                     Goerge Peacock King, seorang pedagang asing dari Inggris dan Mads Lange dari
                                     Denmark menetap dan mendirikan kantor dagang di Ampenan.





                                     16.3   Pelabuhan Bima, Sumbawa Barat


                                     Secara geografi s pelabuhan Bima Terletak pada pantai yang menjorok ke dalam dan
                                     membentuk teluk yang terlindungi oleh pegunungan tinggi disebelah timur dan

                                     baratnya. Kondisi ini membuat pelabuhan Bima menjadi pelabuhan yang aman bagi
                                     kapal atau perahu untuk berlabuh. Pintu masuk pelabuhan Bima merupakan celah
                                     pegunungan yang mengapit laut selebar seperdelapan mil dengan kedalaman 26,32-
                                     49,08 meter. Banyak perahu-perahu bisa membuang sauh tidak terlalu jauh dari
                                     daratan, sehingga memudahkan bongkar muat barang-barang. Banyak para pedagang

                                     yang datang kepelabuhan Bima untuk menukar barang bawaannya dengan hasil-hasil
                                     yang diperoleh dari wilayah Bima dan sekitarnya, seperti beras,lilin, kuda dan kayu
                                     sapan.


                                     Secara umum daerah pedalaman Bima merupakan daerah pertanian yang banyak
                                     menghasilkan beras, jagung, kacang hijau dan kemiri. Selain itu kuda Bima juga
                                     sangat diminati untuk dibeli oleh para pedagang dari luar daerah karena meskipun

                                     tubuhnya kecil namun dapat membawa beban yang berat. Sementara itu di daerah
                                     hutan disekitar Bima tumbuh lebat kayu sapan,  kenari dan pohon asam jawa.
                                     Kayu sapan terutama sangat dibutuhkan oleh orang Belanda untuk membangun
                                     kapal. Posisi pelabuhan Bima yang sangat strategis dalam jalur pelayaran Nusantara

                                     membuat para pedagang dari bermacam sukubangsa berdatangan ke Bima.

                                     Peranan orang-orang Melayu dari Sumatera sebagai penyebar Islam di Bima sejak awal
      252
                                     abad ke-17, menjadikan mereka sangat dihormati oleh Sultan Bima dan masyarakat
   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269