Page 15 - E-Handout Jamur
P. 15
Diameter Zona Hambat Ekstrak Metanol Batang Kirinyuh
Grafik Rata - Rata Diameter Zona Hambat
Ekstrak Metanol
(mm) 14 12,83
12
Hambat 10
8
Zona 6 4,67 6 6,33 5,33 6,67 5
Diameter 4 2 0
0
K- K+ 10% 20% 40% 60% 80% 100%
Perlakuan
Gambar 6. Grafik Rata – Rata Diameter Zona Hambat Ekstrak Metanol
Sumber : Dokumen Pribadi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ekstrak metanol batang kirinyuh
(Eupatorium odoratum) menunjukkan adanya aktivitas antijamur terhadap jamur Fusarium
oxysporum f.sp. cepae ditunjukkan dengan terbentuknya zona bening di sekitar kertas
cakram. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa diameter zona hambat tertinggi pada
ekstrak metanol berada pada konsentrasi 80% yaitu sebesar 6,67 mm. Diameter zona hambat
terendah ada pada konsentrasi 10% yaitu sebesar 4,67 mm. Jika dilihat dalam respon hambat
pertumbuhan jamur, keenam konsemtrasi tersebut termasuk respon lemah dalam
menghambat pertumbuhan jamur Fusarium oxysporum f.sp. cepae.
Hasil penelitian ini bila dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya menunjukkan
hasil yang tidak sesuai. Penelitian yang dilakukan oleh Azmi et al., (2021), bahwa semakin
tinggi konsentrasi ekstrak yang diberikan maka semakin besar persentase penghambatan
pertumbuhan jamur Fusarium oxysporum. Penelitian Ariyanti et al., (2012), menyatakan
diameter zona hambat tidak selalu mengalami kenaikan sebanding dengan kenaikan
konsentrasi ekstrak. Faktor – faktor yang menyebabkan perbedaan diameter zona hambat
antara lain sifat media agar, kecepatan difusi, kecepatan tumbuh jamur, jumlah
mikroorganisme yang diinokulasi, konsentrasi bahan kimia, dan kondisi saat inkubasi.
E-HANDOUT JAMUR 11