Page 68 - Fondasi Keluarga Sakinah.pdf
P. 68

Bacaan Mandiri Calon Pengantin



            6. Tahap Pembaruan (tahun 25 ke atas)
                    Banyak  pasangan   lanjut  usia
                 yang menunjukkan kedekatan emosi
               yang  kuat,  dan  hubungan  yang
               romantis. Ini terjadi karena setelah 25
               tahun,  pasangan  suami  istri  sudah
               menjalani  manis-pahitnya  kehidupan
               perkawinan   bersama-sama.   Mereka
               menemukan kembali rasa bahagia karena memiliki cinta yang
               teruji dan pasangan jiwa yang bisa diandalkan. Tantangan di
               masa  ini  adalah  menjaga  kesabaran  dalam  menghadapi
               pasangan.  Kadangkala  kebiasaan-kebiasaan  lama  di  masa
               muda muncul kembali,  dan ini menimbulkan ketegangan di
               antara pasangan. Ketegangan ini perlu dikelola dengan baik
               dengan mengingat komitmen dan kedekatan emosi.
            Penghancur dan Pembangun Hubungan Perkawinan
                 Dampak  dari  tantangan  kehidupan  perkawinan  bisa
             bermacam-macam.  Pada  pasangan  suami  istri  yang berhasil
             menjalani  proses  dengan  sehat  dan  baik,  perkawinan  menjadi
                    tempat yang  sangat nyaman dan sumber kekuatan untuk
                menghadapi tantangan kehidupan. Pada pasangan suami istri
             yang tidak berhasil mengelola proses ini dengan sehat dan baik,
             perkawinan menjadi beban dan bahkan menjadi sumber masalah.
                    al-Qur'an sudah menyebutkan perintah Allah SWT agar
              pasangan suami istri bersikap dan berperilaku baik satu sama
             lain  (muʻāsyarah  bi  al-maʻrūf).  Bagaimana  bentuk  nyatanya?
             Berdasarkan  berbagai  penelitian,  para  ahli  psikologi  keluarga
             menyatakan bahwa ada  beberapa sikap dan perilaku  yang bisa
                menghancurkan atau memperkuat hubungan pasangan suami
                 istri. Kita sebut saja keduanya sebagai Sikap “Penghancur
            Hubungan” dan “Pembangun Hubungan.”
                 Sikap Penghancur Hubungan terutama muncul saat pasangan
            suami istri menghadapi permasalahan. Misalnya, suatu ketika Ibu
            Mertua memutuskan untuk tinggal bersama pasangan suami istri,
            namun  sang  suami  tidak  menyetujui.  Atau  saat  istri  berbeda
            pendapat dengan suami tentang cara mendisiplinkan anak.


                                                                        63
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73