Page 678 - MODUL FLIPBOOK PKn X-XII LENGKAP
P. 678

Modul Ajar Kurikulum Merdeka

                    terhadap  suatu  negara  untuk  mendapatkan  informasi);  penyebaran  ideologi  atau  propaganda
                    (berusaha memengaruhi opini publik dengan penyebaran ideologi); pelanggaran wilayah udara
                    atau laut (melanggar wilayah udara atau laut tanpa izin, seperti pencurian ikan di laut pada batas
                    teritorial); dan lain-lain.
                    3. Berdasarkan sifatnya
                    a. Ancaman nyata
                    Ancaman nyata merupakan ancaman yang sering terjadi dan membahayakankedaulatan negara.
                    Ancaman ini bisa berasal dari dalam negeri ataupun luar negeri. Dalam Buku Putih Kementerian
                    Pertahanan Republik Indonesia (2015: 22), yang termasuk ancaman nyata di antaranya:
                    1) terorisme dan radikalisme;
                    2) separatisme dan pemberontakan bersenjata;
                    3) bencana alam;
                    4) pelanggaran wilayah perbatasan;
                    5) perompakan dan pencurian kekayaan alam;
                    6) wabah penyakit;
                    7) serangan siber dan spionase; serta
                    8) peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
                    b. Ancaman belum nyata
                    Ancaman belum nyata merupakan ancaman yang tidak terlihat dan belum diketahui, yaitu:
                    1) bentuk ancaman yang masih belum prioritas didasarkan analisis strategis;
                    2) ancaman dapat berupa konflik terbuka/perang konvensional;
                    3) dan kemungkinan ancaman lainnya yang bisa terjadi.

                    4. Berdasarkan bentuknya
                    Pasal 7 ayat (2) UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara menjelaskan bentuk-bentuk
                    ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, di
                    antaranya:
                    a. Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap kedaulatan negara,
                    keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dalam bentuk dan cara-cara berikut:
                    1) Invasi berupa serangan oleh kekuatan bersenjata negara lain terhadap wilayah Negara Kesatuan
                    Republik Indonesia.
                    2) Bombardemen berupa penggunaan senjata lainnya yang dilakukan  oleh angkatan bersenjata
                    negara lain terhadap wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
                    3)  Blokade  terhadap  pelabuhan  atau  pantai  atau  wilayah  udara  Negara  Kesatuan  Republik
                    Indonesia oleh angkatan bersenjata negara lain.
                    4) Serangan unsur angkatan bersenjata negara lain terhadap unsur satuan darat atau satuan laut atau
                    satuan udara Tentara Nasional Indonesia.
                    5) Unsur kekuatan bersenjata negara lain yang berada dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
                    Indonesia  berdasarkan  perjanjian  yang  tindakan  atau  keberadaannya  bertentangan  dengan
                    ketentuan dalam perjanjian.
                    6) Tindakan suatu negara yang mengizinkan penggunaan wilayahnya  oleh negara lain sebagai
                    daerah persiapan untuk melakukan agresi terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
                    7)  Pengiriman  kelompok  bersenjata  atau  tentara  bayaran  oleh  Negara  lain  untuk  melakukan
                    tindakan  kekerasan  di  wilayah  Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia  atau  melakukan  tindakan
                    seperti tersebut di atas.
                    b. Pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh negara lain, baik yang menggunakan kapal maupun
                    pesawat non komersial.
                    c. Spionase yang dilakukan oleh negara lain untuk mencari dan mendapatkan rahasia militer.
                    d. Sabotase untuk merusak instalasi penting militer dan objek vital nasional yang membahayakan
                    keselamatan bangsa.
                    e. Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme internasional atau yang bekerja
                    sama dengan terorisme dalam negeri atau terorisme dalam negeri yang bereskalasi tinggi sehingga
                    membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
                    f. Pemberontakan bersenjata.
                    g. Perang saudara yang terjadi antara kelompok masyarakat bersenjata dan kelompok masyarakat
                    bersenjata lainnya. Selain yang disebutkan di atas, separatisme dan radikalisme juga menjadi
                    ancaman bagi NKRI. Hal ini dapat dilawan dengan nasionalisme. Selanjutnya, tantangan terhadap
               Pendidikan Pancasila Fase F Kelas XII
   673   674   675   676   677   678   679   680   681   682   683