Page 683 - MODUL FLIPBOOK PKn X-XII LENGKAP
P. 683
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
hak untuk bertahta karena
kehendak Tuhan (The Divine
Rights of the King).
Gambar 4.12 Raja Mswati III dari
Eswatini (sebelumnya bernama
Kerajaan Swaziland), sebuah Negara di
Benua Afrika
Adapun ciri-ciri bentuk
pemerintahan monarki adalah
sebagai berikut.
1. Monarki dalam penyelenggaraan negara dipimpin oleh satu orang penguasa, yakni raja.
2. Raja memegang kekuasaan secara terpusat dan bersifat mutlak karena dianggap sebagai wakil
Tuhan.
3. Raja memperoleh hak untuk bertahta karena kehendak Tuhan.
Menurut Franz Magnis Suseno, doktrin
ketuhanan merupakan legitimasi
kekuasaan raja yang bersifat teokratis.
Lama kelamaan, raja sebagai penguasa
(kepala negara) dianggap identik atau
sama dengan negara. Sebagai contoh,
Raja Prancis, Louis XIV pernah
menyatakan “L’etat c’est moi (Negara
adalah saya). Seiring dengan
perkembangan waktu, istilah monarki
dianggap sama dengan pengertian
kerajaan sehingga monarki dianggap
sama dengan kerajaan. Perkembangan
makna pengertian istilah monarki berlangsung secara bertahap. Joeniarto mengemukakan,
“Lambatlaun perkataan monarch menjadi kata sebutan, kata sebutan untuk menunjukkan seorang
yang memegang kekuasaan tunggal .” Kekuasaan negara yang dipusatkan di tangan raja
menghasilkan struktur organisasi negara yang sentralistis. Sistem ini menghasilkan watak
pemerintahan yang otokratis.
Secara historis, bentuk pemerintahan monarki yang dikenal dalam sejarah dan praktik
penyelenggaraan negara dibagi dalam 3 (tiga) bentuk, yaitu (a) monarki absolut, (b) monarki
konstitusional, dan (c) monarki parlementer. Masing-masing bentuk monarki memiliki ciri khusus
jika ditinjau dari sudut pandang cara pengorganisasian kekuasaan negara.
Dalam monarki absolut, segenap kekuasaan negara dipusatkan di tangansatu orang. Bentuk ini
merupakan bentuk awal monarki dan bentuk paling sesuai dengan pengertian harfiah monarki. Raja
adalah penguasa tunggal karena segenap kekuasaan berada di tangannya. Perintah raja merupakan
undang-undang yang harus dilaksanakan.” Salah satu contoh negara yang menganut monarki
absolut yaitu Brunei Darussalam.
Pendidikan Pancasila Fase F Kelas XII