Page 16 - MODUL AJAR KELOMPOK 6-e learning
P. 16
Anas berkata, ‘Pada suatu ketika, seorang perempuan menghadap kepada
Rasulullah Saw. yang menawarkan dirinya seraya berkata, ‘Wahai Rasulullah,
tidakkah engkau menghendaki diriku?’ Mendengar perkataan Anas tersebut
maka Putri Anas berkata, ‘Alangkah buruknya ia.’ Anas berkata, Ia lebih baik
darimu karena ia menghendaki diri Rasulullah dengan menawarkan dirinya
untuk beliau.” (H.R. Bukhari)
Syarat wanita yang boleh dipinang yaitu:
a. Wanita yang dipinang bukan istri seseorang
b. Wanita yang dipinang tidak dalam pinangan orang lain
c. Wanita yang dipinang tidak dalam masa iddah raj’i, karena bekas suami
masih bisa merujukinya. Wanita dalam masa iddah wafat hanya boleh
dipinang dengan sindiran (kinayah)
d. Wanita dalam masa iddah bain shughro oleh bekas suaminya
e. Wanita dalam masa iddah bain kubro boleh dipinang bekas suaminya
setelah menikah dengan laki-laki lain lalu bercerai
2. Perempuan-perempuan yang boleh dipinang
Perempuan-perempuan yang boleh dipinang menurut Hukum Islam adalah
perempuan-perempuan yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Perempuan yang tidak dalam pinangan orang lain
b. Pada waktu dipinang, perempuan tidak ada penghalang syara’ yang
melarang dilangsungkannya pernikahan
c. Perempuan itu tidak dalam masa iddah karena talak raj’i
d. Apabila perempuan dalam masa iddah karena talak ba’in, hendaklah
meminang dengan cara sirri (tidak terang-terangan).
3. Melihat calon istri atau suami
Melihat perempuan yang akan dinikahi disunnahkan oleh agama. Karena
meminang calon istri merupakan pendahuluan pernikahan. Sedangkan
melihatnya adalah gambaran awal untuk mengetahui penampilan dan
kecantikannya, sehingga pada akhirnya akan terwujud keluarga yang bahagia.
Beberapa pendapat tentang batas kebolehan melihat seorang perempuan yang
akan dipinang, diantaranya:
a. Jumhur ulama berpendapat boleh melihat wajah dan kedua telapak
tangan, karena dengan demikian akan dapat diketahui kehalusan tubuh
dan kecantikannya.
10