Page 5 - Modul 1 Hakikat Bahasa dan Sikap Positif terhadap Bahasa Indonesia
P. 5

bahasa sebagai sistem artinya susunan yang teratur berpola berbentuk
                         suatu  keseluruhan  yang  bermakna  atau  berfungsi.  Bahasa  terdiri  atas

                         unsur-unsur  yang  secara  teratur  tersusun  menurut  pola  tertentu  dan
                         membentuk suatu kesatuan.

                                Sebagai sebuah sistem, bahasa bersifat sistematis dan sistemis.

                         Bahasa bersifat sistematis artinya bahasa tersusun menurut suatu pola,
                         tidak tersusun secara acak. Dari mulai tataran kata, frase, klausa, kalimat,

                         paragraf  hingga  tataran  wacana,  semua  memiliki  sistematika  tersendiri
                         hingga  memiliki  sebuah  makna  dalam  bentuk  keseluruhan.  Sementara

                         bahasa  bersifat  sistemis,  artinya  bahasa  bukan  merupakan  sistem

                         tunggal, tetapi terdiri dari beberapa subsistem atau sistem bawahan. Ilmu
                         yang  mempelajari  tentang  bahasa  adalah  linguistik,  sehingga  bahasa

                         bersifat sistemis berarti bahasa terbentuk dari berbagai sistem bawahan
                         yang dikenal dengan tataran linguistik. Tataran linguistik tersebut terdiri

                         dari tataran fonologi (ilmu yang membahas tentang bunyi bahasa), tataran

                         morfologi (membahas bentuk kata), tataran sintaksis (membahas bentuk
                         kalimat),  tataran  semantik  (membahas  tentang  makna  bahasa),  dan

                         tataran leksikon (membahas kata dalam kamus).
                                selain subsistem bahasa yang membahas tentang tataran bahasa

                         itu sendiri (mikrolinguistik), bahasa juga bisa dihubungkan dengan disiplin
                         ilmu lain sebagai bagian dari makrolinguistik. Di antaranya sosiolinguistik

                         (sosiologi dengan linguistik), psikolinguistik (psikologi dengan linguistik),

                         antropolinguistik (antropologi dengan linguistik), neurolinguistik (neurologi
                         dengan linguistik), filologi, dialektologi, dan komputolinguistik (komputer

                         dengan linguistik).
                      2.  Bahasa sebagai Lambang

                                Bahasa  sebagai  lambang  dapat  ditarik  sebuah  simpulan  dari
                         kegiatan manusia itu sendiri yang tidak bisa lepas sebuah lambang atau

                         simbol.  Bahkan  seorang  filosof  mengatakan  bahwa  manusia  adalah

                         makhluk bersimbol (Animal symbolicum). Termasuk pula dalam bahasa
                         baik dalam komunikasi lisan, maupun tulisan tidak terlepas dari berbagai

                         simbol.   Satuan-satuan  bahasa,  misalnya  kata,  adalah  simbol  atau




                    4      Modul 1- Hakikat Bahasa dan Sikap Positif terhadap Bahasa Indonesia
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10