Page 7 - Modul 1 Hakikat Bahasa dan Sikap Positif terhadap Bahasa Indonesia
P. 7

ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang sudah direncanakan.
                         Jadi, tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia termasuk

                         bunyi bahasa.
                      4.  Bahasa Bersifat Arbitrer

                                Bahasa bersifat arbitrer bermakna bahwa tidak adanya hubungan

                         wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi itu) dengan konsep
                         atau  pengertian  yang  dimaksud  oleh  lambang  tersebut.  Ferdinant  de

                         Saussure  (1966:  67)  membedakan  apa  yang  dimaksud  signifiant  dan
                         signifie. Signifiant (penanda) adalah lambang bunyi itu, sedangkan signifie

                         (petanda) adalah konsep yang dikandung signifiant. Sementara itu, kata

                         arbitrer  itu  sendiri  memiliki  makna  sewenang-wenang,  berubah-ubah,
                         tidak  tetap,  mana  suka.  Seandainya  ada  hubungan  antara  lambang

                         dengan  yang  dilambangkannya,  seseorang  yang  tidak  tahu  bahasa
                         tertentu akan dapat menebak makna sebuah kata ketika dia mendengar

                         kata tersebut diujarkan.

                      5.  Bahasa Memiliki Makna
                                Mengacu  pada  pengertian  awal  mengenai  bahasa,  yakni  sistem

                         lambang bunyi, ketika melepaskan tiap kata, didapatkan bahwa bahasa
                         berwujud lambang. Sebagai lambang, mengacu kepada suatu pengertian,

                         suatu konsep, suatu ide, atau suatu pikiran yang ingin disampaikan dalam
                         wujud  bunyi  itu  sendiri.  Jadi,  dengan  lambang  itu  sendiri  memberikan

                         sebuah  simpulan  bahwa  bahasa  itu  memiliki  makna.  Bahasa  memiliki

                         makna sehingga dapat dikatakan segala ujaran yang tidak memiliki makna
                         bukan  disebut  bahasa.  Jadi,  segala  bunyi  yang  dihasilkan  dan  tidak

                         memiliki  makna,  bukanlah  bahasa  karena  bunyi  yang  dihasilkan
                         membentuk lambang tersebut berasal dari sebuah konsep, ide, ataupun

                         pemikiran.
                      6.  Bahasa Bersifat Konvensional

                                Kata  konvensional  berasal  dari  kata  konvensi  yang  bermakna

                         berdasarkan  kesepakatan.  Artinya,  bahasa  bersifat  konvensional
                         walaupun  hubungan  antara  lambang  bunyi  bahasa  dengan  yang

                         dilambangkannya bersifat arbitrer atau tidak ada hubungan wajib antara




                    6      Modul 1- Hakikat Bahasa dan Sikap Positif terhadap Bahasa Indonesia
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12