Page 46 - Buku Ajar Digital-Bahasa Indonesia Terapan
P. 46
berkomunikasi dengan temannya, mereka cenderung menggunakan bahasa
gaul (bahasa pergaulan).
Ragam bahasa terpelajar ini juga digunakan sesuai dengan bidang keahlian.
Misalnya, ketika mahasiswa teknik sipil berbicara menggunakan ragam bahasa
terpelajar, maka dalam penggunaan kosakatanya akan cenderung
menggunakan kosakata dalam bidang teknik sipil. Begitu pula akan terjadi pada
bidang-bidang yang lain.
b. Ragam Bahasa Berdasarkan Geografisnya
Ragam bahasa dapat digolongkan berdasarkan letak geografis. Berdasarkan
letak geografisnya, adanya ragam bahasa ini disebakabkan oleh adanya
penggunaan bahasa daerah di setiap wilayah. Ragam bahasa berdasarkan
geografis ini sering kali disebut juga sebagai dialek/logat.
Lihatlah kamus-kamus berikut ini. Kamus Umum Bahasa Indonesia (Balai
Pustaka, 1952) susunan W.J.S. Poerwadarminta mendefinisikan dialek sebagai
‘logat’; ‘bahasa tempatan’, dan mengartikan logat sebagai (1) terjemahan lurus
sekata demi sekata (bukan makna atau murad); (2) bahasa atau lafal setjara
bahasa daerah; bahasa setempat (dialek); (3) kitab kamus. Dalam kamus ini,
kata logat tidak bersinonim dengan aksen karena aksen hanya dimaknai
sebagai ‘tekanan suara’.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (Pustaka Sinar Harapan, 1994) susunan
Badudu dan Zain, dialek adalah bahasa yang berubah karena pengaruh tempat
di mana bahasa itu tumbuh sehingga bahasa tidak lagi sama benar dengan
bahasa aslinya. Sementara itu, logat adalah (1) bahasa; (2) dialek; (3) ucapan,
lafal.
25