Page 20 - E-Modul Bahasa Indonesia
P. 20

Kemudian muncullah Rawana sebagai seorang Brahmana yang miskin, dan
                        meminta sedekah dari Sita. Sita yang tidak tahu apa-apa telah keluar dari goresan
                        itu untuk memberi sedekah kepada Brahmana palsu itu. Dengan seketika itu juga
                        Sita  dilarikan  Rawana.  Burung  Jentayu  berusaha  menolong  Sita.  Tetapi  tidak
                        berhasil, malah dirinya sendiri terbunuh.
                              Ketika Rama dan Laksamana kembali, mereka bukan main kaget. Didapati
                        mereka  Sita  sudah  hilang.  Rama  rebah  dan  jatuh  di  tempat  duduk  Sita  sampai
                        beberapa hari tidak sadarkan diri. Sesudah Rama sadar kembali, mereka lalu pergi
                        mencari Sita.
                              Mula-mula mereka bertemu dengan kakak burung Jentayu yang memberitahu
                        mereka bahwa Sita sudah diculik oleh Rawana. Kemudian mereka bertemu dengan
                        Sugriwa yang diusir dari kerajaan oleh saudaranya Balya. Rama dan Laksamana
                        menolong Sugriwa merebut kerajaan kembali. Sebelum meninggal, Balya meminta
                        Rama  menjaga  istri  dan  kedua  orang  anaknya  yang  masing-masing  bernama
                        Anggada dan Anila. Balya memberitahu Rama bahwa yang dapat menolong Rama
                        merebut Sita kembali ialah anak saudaranya yang bernama Hanoman.
                              Setelah  berpisah  dengan  Rama  dan  mendengar  pula  Rama  kehilangan
                        istrinya,  Mandudari  sangat  sedih  dan  wafat  (Shellabear:  Dasarata  yang  wafat).
                        Beradan dan Citradan pergi mencari Rama dan meminta Rama kembali menjadi
                        raja  dalam  negeri.  Rama  menolak  dan  bersedia  memberikan  kaus  kepada
                        saudaranya. Kiasnya, Ramalah yang menjadi raja dalam negeri.
                              Sugriwa  mengumpulkan  semua  rakyat  keranya.  Tetapi  tidak  ada  satu  pun
                        yang sanggup melompat ke Pulau Langka. Hanoman sanggup melakukan tugas itu
                        asal dibenarkan makan sehelai daun dengan Rama. Rama tidak keberatan makan
                        sehelai daun dengan Hanoman, asal Hanoman mandi di laut dulu. Sesudah makan,
                        Rama  memberikan  sebentuk  cincin  kepada  Hanoman  untuk  dibawa  kepada  Sita
                        Dewi sebagai tanda.
                              Hanoman menyamar sebagai seorang Maharesi dan menemui Sita Dewi di
                        istana  Rawana.  Hanoman  menceritakan  asal-usulnya  dan  Sita  mengakuinya
                        sebagai  anaknya. Kemudian Hanoman memakan habis  buah mempelam  yang di
                        dalam  istana.  Karena  hal  ini,  dia  ditangkap  dan  mau  dibakar.  Tetapi  Hanoman
                        melompat ke sana-sini, menyebabkan kebakaran yang besar. Hanoman juga mau
                        membawa  Sita  Dewi  ke  tempat  Rama.  Sita  Dewi  menolak.  Pertama,  karena  ia
                        tidak  mau  dijamah  oleh  laki-laki  lain  melainkan  Rama;  kedua,  karena  ia  mau
                        kehormatan menyelamatkannya diberikan kepada Rama.
                              Sementara  itu,  pembangunan  jembatan  (titian)  hampir  selesai.  Gangga
                        Mahasura, anak Rawana, berusaha membinasakan titian itu. Tetapi semua ikan dan
                        ketam  yang  dikirimkan  untuk  melaksanakan  tugas  itu,  habis  dibinasakan
                        Hanoman.  Rawana  mulai  gentar  dan  berunding  dengan  saudara  dan  menteri-
                        menterinya  tentang  serangan  Rama  yang  bakal  datang  itu.  Bibusanam,  menteri
                        yang  tua,  mengusulkan  supaya  Sita  dikembalikan  kepada  Rama.  Rawana  marah
                        dan  mau  membunuh  Bibusanam  yang  terpaksa  melarikan  diri  dan  menyerah
                        kepada Rama. Anak-anak Rawana, Indra Jat dan Kumbakarna juga menganjurkan
                        supaya Sita dikembalikan saja. Rawana tetap berkeras. Akhirnya peperangan pun
                        berlangsung.  Anak-anak  Rawana  satu  demi  satu  gugur  di  medan  perang.  Mula-
                        mula  Buta  Bisa,  kemudian  Patala  Maharayan,  kemudian  Indra  Jat  dan  akhirnya
                        Mula  Patani.  Selepas  itu  keluarlah  Rawana  sendiri.  Sesudah  peperangan  sengit,
                        berpanah-panahan,  akhirnya  Rawana  tewas  juga.  Dengan  demikian  berakhirlah
                        peperangan antara Rama dengan Rawana.



                                                          Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X |              19
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25